jpnn.com, CIAMIS - Sejumlah siswa SMAN 1 Ciamis mengalami luka lebam di bagian tubuh setelah mengikuti perpeloncoan kegiatan Pramuka.
Dilansir dari jabar.jpnn.com, kasus yang menimpa belasan siswa ini kini ditangani Kepolisian Resor (Polres) Ciamis, Jawa Barat.
BACA JUGA: Sheila Marcia Jadi Korban Kekerasan, Matanya Sampai Lebam
Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, pihaknya sedang memeriksa para terlapor perpeloncoan tersebut.
"Terlapor ada tiga orang, nanti ada pemeriksaan lagi."
BACA JUGA: Catatan BMKG, Telah Terjadi 8 Kali Gempa yang Sangat Merusak di Selat Sunda
"Baru pemeriksaan awal, kami masih menunggu hasil visum sebelum naik menjadi penyidikan, sekarang masih penyelidikan," ujar Ibrahim di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Jum'at (14/1).
Menurut Ibrahim, kasus ini terungkap berawal dari adanya laporan orang tua siswa.
BACA JUGA: Oknum Pejabat Polrestabes Medan Diduga Terima Suap Bandar Narkoba, Edi Minta ini ke Kapolri
Orang tua tersebut melihat kondisi anaknya mengalami luka lebam seusai mengikuti kegiatan pelatihan kepramukaan yang digelar para seniornya.
Pada pelatihan itu, ada 50 orang siswa, 18 di antaranya menjadi korban perpeloncoan.
"Pelatihannya berupa basis untuk menjaga atau memperlihatkan kekuatan, tetapi caranya tidak pantas yakni dilakukan dengan saling memukul," katanya.
Ibrahim menyebut perpeloncoan yang dilakukan bukan kegiatan resmi dari sekolah.
"Bukan kegiatan atas nama sekolah atau dinas pendidikan. Ini tradisi tahunan dan rawan adanya korban," katanya.
Menurut Ibrahim, kekerasan di kalangan pendidikan kerap terjadi karena kejadian di masa lalu.
Emosi yang meluap dari senior kepada junior ketika pelatihan seperti ini, biasanya menimbulkan masalah.
"Ke depan diharapkan kegiatan seperti ini tidak timbul, sehingga anak muda bisa mengikuti kegiatan (dengan menyenangkan)," katanya. (mcr27/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang