jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah kepala daerah dari Partai Keadilan Sejahtera yang dipimpin Ketua Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah (BPKD) DPP PKS Zulkieflimansyah menjalin silaturahmi dengan Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto.
Bang Zul, sapaan akrab Zulkieflimansyah, menyebutkan kunjungan ke Lemhannas itu penting bagi kepala daerah untuk memperluas ruang kesepahaman dan sinergi solusi bagi persoalan bangsa.
BACA JUGA: Tak Logis Bung Karno Berkolaborasi dengan PKI, Megawati Minta Lemhannas Kaji Fakta Peristiwa 65
Kunjungan itu juga bagian dari Silaturahim Kebangsaan Kepemimpinan Daerah PKS ke berbagai tokoh nasional.
"Ini bagian dari bentuk kesepahaman dalam pembangunan, bagaimana melihat lebih luas tentang berjalannya bangsa ini dari Lemhannas dan bagaimana nanti bisa diterjemahkan di lapangan oleh kepala daerah, termasuk dari PKS dengan tujuan memberikan kesejahteraan bagi rakyat di daerah," ungkap Bang Zul dalam siaran persnya, Senin (5/6).
BACA JUGA: Mardani PKS: Pernyataan Pak Jokowi yang Ingin Cawe-Cawe Berbahaya Sekali
Bang Zul turut menyinggung kepala daerah harus memiliki kecerdasan dalam menghadapi arus investasi.
Selain itu, dia berharap pemerintah pusat juga cerdas dan paham menghadapinya.
BACA JUGA: FPKS Gelar Konsolidasi Nasional, Jazuli: PKS Makin Kokoh Menjadi Pembela dan Pelayan Rakyat
"Kalau bentuk investasi turn key project, tentu akan beda dengan proyek yang menyertakan alih tehnologi atau penyertaan tenaga kerja lokal. Kita banyak belajar dari paparan Gubernur Lemhannas hari ini," ujarnya.
Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menyambut baik kedatangan semua kepala daerah dan wakil kepala daerah anggota PKS.
Adapun tujuan pertemuan itu untuk memperkuat soliditas, peningkatan kapasitas, dan memperluas wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional serta strategi pembangunan berkelanjutan
Secara khusus, Andi juga menyampaikan beberapa succes story program-program investasi internasional yang berhasil dibangun di daerah. Dia mencontohkan wilayah Morowali misalnya.
"Investasi di Morowali bisa menaikkan pertumbuhan daerahnya hingga 68 persen, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu yang menarik adalah pelibatan mitra lokal dengan kepemilikan mayoritas. Sehingga investasi di daerah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh publik," sebut Andi.
Andi juga menambahkan di era teknologi hari ini, muncul inflasi tambahan berupa digital inflation, green inflation dan disruption inflation.
"Perubahan-perubahan ini memerlukan biaya penerapan di awal yang mengakibatkan inflasi sehingga memang hubungan pemerintah pusat dan daerah itu harus kuat untuk menopang pembangunan di era inflasi baru yang hadir saat ini," kata dia.
Di samping itu Andi juga mengingatkan adanya tantangan ke depan.
"Seperti misalnya dampak adanya teknologi AI ( artificial intellegent) dan quantum computing," kata dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto: Peran Lemhannas Penting demi Bangun Pemimpin Bangsa yang Punya Ide Imajinasi
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan