Belasan Rumah Hancur Tergerus Ombak

Senin, 16 September 2013 – 10:44 WIB

jpnn.com - BANDARLAMPUNG -- Angin yang kencang dibarengi dengan ombak besar membuat belasan rumah dan satu bangunan wc umum hancur dihantam ombak. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Informasi yang dihimpun Radar Lampung (Group JPNN), hancurnya belasan rumah tersebut terjadi pada hari minggu (15/9) sekitar pukul 00.30-04.00WIB di Kelurahan Sukaraja, Bumiwaras Bandarlampung, sekitar 17 rumah dan satu WC umum dari 4 RT hancur diterjang ombak menghancurkan halaman belakang rumah warga yang tinggal ditempat tersebut.

BACA JUGA: Ketua RT Potong BLSM Rp100 Ribu

Keempat RT itu yakni RT 6 ada sekitar 4 rumah, RT 7 ada 2 rumah, RT 9 ada 8 rumah dan RT 10 ada 3 rumah serta satu WC umum yang digunakan oleh warga setempat.

Ketua RT 9 Kelurahan Sukaraja Bumiwaras, Santi (33) mengatakan, sekitar 4 RT yang beralamat di jalan Yos Sudarso, Gang Ikan Selar, yang rumahnya rusak diterjal ombak. Rata-rata, warga yang rumahnya hancur tersebut terletak dipinggir laut.

BACA JUGA: Arkeolog Temukan Reruntuhan Rotterdam

"Yang paling banyak rumahnya rusak itu ada di RT.9, kalau RT 8 nggak ada yang kena karena letaknya jauh dari pesisir laut,"ungkap Santi, saat ditemui di lokasi kejadian, kemarin (15/9).

Dia melanjutkan, warga yang rumahnya hancur tersebut untuk sementara tinggal di PAUD terdekat dan barang-barang miliknya dikeluarkan dan dititipkan ditempat rumah warga yang tidak terkena arus ombak.

BACA JUGA: Dihantam Ombak, Perahu 22 ABK Terbalik

"Untuk sementara mereka tinggal di PAUD, rumah yang hancur itu mereka membangun tanggul untuk menahan ombak yang masuk,"ujarnya.

Ida (64) salah satu warga yang rumahnya hancur diterjal ombak mengatakan, peristiwa hancurnya belakang rumah miliknya terjadi saat Ia sedang berada didalam rumah, dimana, sekitar pukul 00.30WIB, terjadi angin kencang didaerah itu. Namun, adanya ombak kencang terjadi sekitar pukul 03.00WIB, sehingga halaman belakang rumahnya hancur diterjal ombak.

"Pas air itu masuk ke rumah saya, kami sibuk mengangkut barang-barang kedepan rumah, kami kira ini telah terjadi tsunami, ternyata hanya ombak besar saja,"ungkap warga yang tinggal di RT.10 kelurahan Sukaraja Bumiwaras, kemarin (15/9).

Sementara, Muldiyono (52) yang rumahnya rusak akibat abrasi tersebut menjelaskan, tanda-tanda angin kencang telah terjadi pada hari sabtu (14/9) sekitar pukul 19.00WIB, dimana Ia bersama keluarganya telah siap-siap mengangkut barang yang berada didalam rumah.

"Pas terjadi halaman rumah kami hancur sekitar pukul 03.00WIB, kami berusaha mengangkut barang-barang menyelamatkan diri supaya tidak hanyut ke laut,"katanya.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandarlampung, Wisnu mengatakan dalam waktu dekat ini tim nya akan membantu warga dalam pembuatan tanggul untuk mencegah agar tidak terulang kembali ombak tinggi.

"Kami sudah kerahkan anggota lain, untuk mendata dan ikut membantu pemasangan tanggul agar bisa mencegah ombak tinggi yang kemungkinan akan terulang lagi,"ungkapnya saat ditemui dilokasi kejadian, kemarin.

Namun, pihaknya belum dapat memprediksi berapa total kerugian yang dialami oleh warga yang terkena ombak. Pasalnya, saat ini, dirinya masih mengecek satu per satu rumah warga yang diterjal ombak tersebut.

"Belum kami data semuanya berapa kerugian yang dialami oleh warga, kami akan bekerjasama dengan camat lurah untuk mendata kembali berapa kerugian,"pungkasnya. (yud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembuatan E-KTP Diusulkan di Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler