jpnn.com, BAGHDAD - Belasan tentara Amerika Serikat di Irak menunjukkan tanda-tanda gegar otak pascaserangan rudal Iran pekan lalu. Sebelumnya, AS mengatakan tidak ada anggota militernya yang terluka dalam serangan itu.
Tembakan rudal itu merupakan balasan Iran atas serangan pesawat nirawak AS yang menewaskan Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran.
BACA JUGA: Rudal Bikinan Rusia Hantam Pangkalan Amerika di Irak, Ulah Iran Lagi?
Presiden Donald Trump dan militer AS sebelumnya mengatakan tidak ada korban dalam serangan di pangkalan udara Ain al-Asad di Irak barat itu dan di sebuah pangkalan lainnya di wilayah Kurdi utara.
"Walaupun tidak ada personel AS yang meninggal dalam serangan Iran pada 8 Januari ke pangkalan udara Al Asad, beberapa personel sedang dirawat karena memperlihatkan gejala gegar otak akibat ledakan dan mereka sedang diperiksa," kata Kapten Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS, dalam pernyataan.
BACA JUGA: Tiga Sekutu Amerika Desak Iran Hentikan Kekerasan
Sebagai langkah pencegahan, beberapa tentara dibawa ke fasilitas AS di Jerman dan Kuwait untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Kalau dianggap sudah bisa menjalankan tugas, para personel diperkirakan akan kembali ke Irak," tambahnya.
BACA JUGA: Amerika dan Iran Berbalas Serangan, Kok Pemerintah Belum Evakuasi WNI?
Personel AS yang berada di pangkalan di daerah gurun Irak, Anbar, berjumlah sekitar 1.500 orang. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil