Program Makmur Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu di Kediri

Jumat, 01 Juli 2022 – 18:51 WIB
Program Makmur, panen dan tanam tebu bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X, pada Jumat (1/7). Foto dok Pupuk Indonesia

jpnn.com, KEDIRI - Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal menuturkan program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani tebu di Kecamatan Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Gusrizal dalam acara panen dan tanam tebu Bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X, pada Jumat (1/7).

BACA JUGA: Inilah Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Sayang Jika Dilewatkan

“Hasil produktivitas tebu naik dari 116,5 ton menjadi 159,7 ton per hektar atau sekitar 37 persen. Ini merupakan capaian yang sangat berarti untuk membantu meningkatkan pendapatan petani tebu yang naik dari Rp 25,8 juta menjadi Rp 46,5 juta per hektare di lahan Kecamatan Ngadiluwih ini,” ungkap Gusrizal.

Pada 2022, Pupuk Indonesia memiliki target program Makmur pada lahan seluas 250.000 hektar untuk semua komoditas.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Tingkatkan Ketersediaan Pupuk Subsidi di Lini 3

Hingga Mei 2022, program Makmur telah terlaksana di atas lahan seluas 140.108 hektare dengan jumlah petani yang mengikutinya sebanyak 66.474 orang.

Melalui anak usahanya, yaitu PT Petrokimia Gresik, Pupuk Indonesia turut mendukung peningkatan produktivitas tebu.

BACA JUGA: Lewat UMKM Kreatif Wastra, Kominfo Gandeng Dekranas Dorong Percepatan PEN

Komitmen ini diwujudkan dengan memastikan ketersediaan pupuk non-subsidi di tingkat distributor dan kios.

Selain pupuk, Pupuk Indonesia juga turut mengawal budidaya pertanian pada 31.000 hektar lahan tebu milik PTPN dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Selain PTPN dan RNI, program Makmur di Kediri ini juga melibatkan sejumlah stakeholder penting lainnya, seperti Pemerintah Kabupaten Kediri, Bank BNI, dan sebagainya.

Dengan begitu, program Makmur ini menjadi kolaborasi di antara perusahaan BUMN, sekaligus ekosistem yang saling terintegrasi dan berkelanjutan, yang melibatkan stakeholder pada hulu dan hilir bidang usaha pertanian.

“Perjalanan Program Makmur ini menghadapi berbagai tantangan, namun syukur alhamdulillah kami bisa melakukan panen dan sekaligus menanam tebu, hal ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada gula sampai dengan 2024 yang akan datang,” jelas Gusrizal.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler