Beli Elpiji Melon Harus Pakai Kartu Subsidi

Minggu, 01 Oktober 2017 – 00:30 WIB
Ilustrasi elpiji 3 kg. Foto: JPNN

jpnn.com, MADIUN - Pemerintah berencana menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran untuk elpiji 3 kilogram. Otomatis, pembelian elpiji 3 kg bakal diperketat mulai tahun depan.

Saat ini, penyaluran elpiji berwarna hijau itu menggunakan sistem distribusi terbuka. Sehingga, siapa saja boleh membelinya.

BACA JUGA: Horeee, Tahun Depan Tak Ada Kenaikan Harga BBM dan TDL

‘’Nanti akan diatur distribusinya dengan menggunakan kartu subsidi elpiji,’’ kata Supomo, Kepala Disperindag Pacitan seperti diberitakan Radar Madiun (Jawa Pos Group).

Diungkapkan, akibat menerapkan sistem distribusi terbuka banyak elpiji 3 kg yang dikonsumsi oleh orang-orang mampu, tidak tepat sasaran. Harusnya, subsidi elpiji hanya untuk masyarakat miskin serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

BACA JUGA: Dana Bansos dan Subsidi Bertambah, Anak Buah Prabowo Curigai Pemerintah

Sekarang pemerintah pusat sedang menyiapkan kartu khusus untuk masyarakat yang berhak atas subsidi elpiji. ‘’Kartu itu seperti e-money, tapi hanya bisa dipakai untuk membeli elpiji melon,’’ ungkap Supomo.

Dia menuturkan, pemkab bakal berkoordinasi dengan kementerian BUMN dan kementerian ESDM untuk membuat kartu subsidi elpiji bulan depan.

BACA JUGA: Lah...Elpiji 3 Kg Kok Mendadak Langka di Pasaran

Dari situ nanti diusulkan cara penyaluran subsidi elpiji diubah. Ke depan, subsidi tidak diberikan ke produk, melainkan diberikan langsung ke masyarakat miskin pemegang kartu.

‘’Tentu sistem ini memerlukan banyak persiapan, termasuk menyiapkan data penduduk miskin yang pantas menerima kartu tersebut. Dan, itu rencananya akan kami paparkan kepada kementerian terkait bulan depan bersama dengan daerah lain,’’ terangnya.

Meski begitu, pihaknya belum bisa memaparkan berapa jumlah penduduk yang pantas mendapat kartu pembelian elpiji 3 kilo itu saat ini.

Disperindag lebih dulu bakal berkoordinasi dengan bappeda dan dinsos terkait rumah tangga sasaran (RTS).

Yang jelas, verifikasi akan dimulai dalam waktu dekat. Setelah itu pemerintah membagikan kartu khusus untuk masyarakat yang berhak atas subsidi elpiji.

Saat ini, total distribusi elpiji 3 kg dari PT Pertamina ke Pacitan mencapai 26 ton perhari. Tapi, kebutuhan penggunaannya hanya sekitar 20 ton setiap hari.

Sementara, enam ton sisanya dipakai untuk cadangan apabila sewaktu-waktu terjadi kelangkaan. ‘’Jadi, kebutuhan elpiji 3 kilo di masyarakat saat ini tidak ada masalah,’’ kata Supomo.

Lantas bagaimana dengan nasib masyarakat lain yang tidak menerima kartu subsidi elpiji 3 kilo itu? Supomo menyatakan, mereka diharapkan bakal beralih penggunaannya ke bright gas.

Saat ini, pihaknya rutin menyosialisasikan penggunaan gas non subsidi itu ke masyarakat.

‘’Kami selalu sampaikan kepada masyarakat bahwa gas melon itu untuk warga miskin serta pengusaha kecil,’’ terangnya. (her/eba)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko PMK Mantapkan Penyaluran Bansos dan Subsidi Energi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler