Beli Lahan di Australia, RNI Tunggu USD Stabil

Kamis, 08 Mei 2014 – 21:46 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Rencana  PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk membeli lahan ternak sapi seluas satu juta hektare di Australia hingga kini belum juga terwujud. Meski demikian, Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro mengatakan bahwa  pihaknya masih terus menjalin komunikasi dengan pihak Australia.

Menurut Ismed, pembelian lahan untuk ternak sapi di Australia hanya tinggal menunggu harga dolar Amerika Serikat (USD) stabil. Sebab, kata Ismed, terlalu berisiko bila pihaknya memaksakan untuk membeli dengan harga tinggi.

BACA JUGA: Tiga Direksi Diganti, Target Pelindo IV Tetap Rp 2 Triliun

"Dulu (USD) masih Rp 9 ribu, kalau sekarang kan Rp 12 ribuan. Oleh karenanya, kalau dipaksakan, kita justru akan mengalami kerugian," ucap Ismed di Jakarta, Kamis (8/5).

Selain masih menunggu turunnya USD, lanjut Ismed, proses pembelian lahan di Australia juga menunggu hasil kajian lembaga keuangan yang ditunjuk otoritas di negeri Kanguru itu. "Jadi kita tidak batalkan, ini masih berjalan," jelasnya.

BACA JUGA: Wika Beton Raih Laba Bersih Rp 73,88 Miliar di Triwulan I

Mengenai standar untuk membuat kandang sapi yang harus sesuai ketentuan pihak Australia, Ismed mengatakan bahwa RNI mampu memenuhi syarat itu. Sebab, semua kandang sapi milik RNI yang ada di beberapa wilayah Indonesia sudah memiliki standar Australia. "Kita selalu siap," pungkasnya.(chi/jpnn)

 

BACA JUGA: Empat Bulan, Penjualan Daihatsu Tembus 67.142 Unit

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Optimistis ASDP Bisa Jadi Perusahaan Ferry Terbesar di Asia Tenggara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler