Belum Ada Undangan Resmi untuk Konvensi PD

Nurhayati: Semua Figur Potensial Masuk dalam Pembicaraan

Selasa, 06 Agustus 2013 – 05:47 WIB

JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menegaskan,  hingga saat ini prtainya belum sama sekali mengirimkan undangan kepada siapapun terkait konvensi nasional dalam mencari capres yang akan digelar partainya  itu.
    
Nurhayati merasa perlu menjelaskan terkaut terkait nama-nama yang sudah beredar akan menjadi peserta konvensi PD, seperti nama Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, Hayono Isman, Achmad Mubarok, Gita Wirjawan, Jumhur Hidayat, Endriartono Sutarto, serta Mahfud MD.
    
"Yang jelas kami sama sekali belum mengirim undangan resmi, baik undangan ke tokoh internal partai maupun tokoh eksternal partai," tegas Nurhayati, Senin (4/8).
    
Namun mengenai nama-nama yang telanjur beredar di publik, menurut Nurhayati yang juga anggota Komisi VIII DPR ini,  barulah sebatas penjajakan awal.  "Nantinya komite  konvensi yang akan mengumumkan dan mengundangnya secara resmi. Mereka  yang akan bekerja dan memberikan masukan kepada Ketua Majelis Tinggi partai untuk mengusulkan nama yang diundang konvensi partai kami nantinya. Ini supaya adil dan jelas kriterianya," ungkap Nurhayati.
    
Ketua majelis Tinggi yang dimaksudkannya adalah  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ketua Umum PD sekaligus Presiden RI.
    
Sejumlah tokoh yang mengaku berminat mengikuti konvensi itu, seperti Ketua DPD Irman Gusman, Ketua DPR RI Marzuki Alie serta mantan Ketua MK Mahfud M.D. mengaku telah berbicara dengan SBY. Terkait tidak munculnya nama Wapres Boediono sebagai calon peserta konvensi, Nurhayati mengatakan nama  Boediono memang dibicarakan di internal partai, namun apakah diundnag atau tidak diundang hal itu belum diputuskan.
    
"Yang jelas pemikiran (undang Boediono) itu tentunya ada. Orang terbaik bangsa ini berhak dipertimbangkan. Kami terbuka untuk saran dan kritik terhadap masuknya nama-nama tokoh untuk diundang," terangnya.
    
Nurhayati mengungkapkan secara pribadi dirinya punya "jago" yang didukungnya untuk memenangkan konvensi itu. "Saya sudah punya jagonya," lontar wanita berjilbab ini tanpa mau menyebut jagonya itu. "Jago saya itu Insya Allah jago maju dan menang (terpilih). Tunggu tanggal mainnya saja ya," pungkasnya. (ind)

BACA JUGA: Pluralisme Mesti Dimulai dari Pemuda

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangkitkan Nasionalisme Lewat Goresan Kanvas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler