Belum Bisa Pastikan Ramdan Alami Rejeksi Akut

OOTC Sarankan Tunggu Hasil Liver Test Function

Selasa, 04 Mei 2010 – 07:18 WIB

SURABAYA - Dua minggu pertama pascaoperasi merupakan masa transisi yang sangat menentukan bagi seorang pasien transplantasi organSeperti halnya Ramdan Aldil Saputra, bocah 3,5 tahun mantan penderita atresia bilier (kelainan liver berupa saluran empedu tidak terbentuk) yang Sabtu (24/4) lalu menjalani transplantasi liver pertama di RSUD dr Soetomo.

Hingga hari ketujuh pascaoperasi, yakni Sabtu (1/5) lalu, secara klinis maupun laboratoris liver baru Ramdan telah menunjukkan tanda-tanda berfungsi dengan baik

BACA JUGA: Ramdan Alami Gejala Rejeksi Akut

Produksi SGOT maupun SGPT Ramdan (enzim yang diproduksi sel hati) serta bilirubin atau cairan empedunya terus menurun


Seperti diketahui, bilirubin penderita atresia bilier pada umumnya sangat tinggi

BACA JUGA: Pindad Ganti Mesin Panser

Karena itu, mata kulit, dan bahkan tulang tengkoraknya berwarna kuning kehijauan, seperti warna cairan empedu
Dia juga berhasil mengatasi efek tiga operasi besar yang dijalaninya dalam waktu enam hari

BACA JUGA: Melihat Foto Kakaknya, Ramdan Menangis

Yakni, transplantasi liver yang berlangsung hampir 13 jam, serta pembedahan otak kanan dan kirinya akibat perdarahan, yang dilakukan dalam dua hari berturut-turut, yakni Rabu (28/4) malam dan Kamis (29/4) sore lalu

:TERKAIT Tak sampai sepuluh jam setelah operasi terakhirnya, yakni Jumat (30/4) pagi, mata Ramdan sudah berbinar-binarRefleks pupilnya sudah bagus, pertanda tidak lagi ada perdarahan pada otaknyaPada hari itu, Ramdan bahkan sudah bisa menggerak-gerakkan kaki dan melakukan hobinya, yakni menyilangkan kakiHingga Sabtu (1/5) malam, Ramdan bahkan sudah bisa memencet-mencet tombol pada buku cerita bergambarnya yang bisa bersuara

Ramdan juga tidak mengalami setidaknya dua hal yang paling ditakutkan tim dokter selama minggu pertama pascaoperasiYakni, perdarahan pada liver yang dicangkokkan, serta infeksi pada liver yang disebabkan oleh kumanHingga hari ketujuh pascaoperasi, tidak ada perdarahan pada liver RamdanDia memang mengalami perdarahan pada otakNamun, itu disebabkan karena pembuluh darahnya terlanjur rapuh akibat 3,5 tahun menderita atresia bilierKeberadaan kuman pun tidak terdeteksi pada hasil kultur bakteri yang dilakukan tim dokter kepadanyaArtinya, transplantasi liver yang dilakukan tim dokter RSUD dr Soetomo bekerjasama dengan Oriental Organ Transplant Center (OOTC) Tianjin, Tiongkok, itu bisa dibilang sukses

Akan tetapi, hingga dua minggu pertama pascaoperasi, masa kritis Ramdan memang masih berlangsungApapun bisa terjadi, dan itu tidak bisa diprediksi oleh siapa punBahkan, oleh tenaga medis seahli apa pun, di pusat transplantasi organ sebesar apa pun, dan di belahan dunia mana pun.

Seperti diketahui, penurunan kondisi itu secara tiba-tiba terjadi pada Ramdan Minggu (2/5) pagiHasil tes laboratoriumnya menunjukkan adanya gangguan fungsi hatiSGOT, SGPT, dan bilirubinnya naik secara drastisMata bocah itu, yang Sabtu malam masih jernih, tiba-tiba menguningRamdan juga terlihat lemas, dan gerakannya tidak seaktif sehari sebelumnya.

Seluruh tanda itu mengarah pada terjadinya rejeksi akut, atau penolakan tubuh Ramdan terhadap liver barunyaGejala rejeksi akut memang lazimnya terjadi secara mendadak, prosesnya sangat cepat, dan terjadi dalam dua hari hingga tiga bulan pascatransplantasi. 

Gejala rejeksi akut itu memiliki rumus tersendiriSelain naiknya fungsi hati, suhu tubuh pasien juga meningkat, dan struktur sel hatinya mengalami perubahanJika diperiksa secara patologi anatomi, akan terlihat bahwa ada necrosis (kerusakan) pada sel-sel ituKarena hingga Minggu (2/5) malam suhu tubuh Ramdan tidak naik, maka dokter melakukan biopsi (mengambil contoh sel hati) untuk dilakukan pemeriksaan patologi anatomi.

Namun, hingga kemarin (3/5), tim dokter belum bisa memastikan apakah Ramdan benar-benar mengalami rejeksi akutSebab, hasil biopsi oleh Prof Dr dr J.HLunardhi SpPA(K) FIAC ternyata menunjukkan bahwa sel hati Ramdan tidak mengalami necrosis, walaupun ada sebagian yang mirip dengan struktur liver penderita rejeksi akutKarena itu, Prof Lunardhi hanya memutuskan bahwa Ramdan menderita mild acute rejection, bukan pada tingkatan yang paling parah, yakni severe acute rejection.

Suhu tubuh Ramdan kemarin memang sempat meningkatPada pukul 20.30, suhunya mencapai 39 derajatNamun, pada pukul 23.45, suhunya sudah turun hingga 37,2 derajatHasil pemeriksaan laboratoriumnya pun membaikSGPT-nya menurun, dan bilirubinnya, yang sehari sebelumnya mencapai angka 9, sudah turun hingga 6.

Kondisi fisik Ramdan, yang sehari sebelumnya terlihat lebih lemas, kemarin juga jauh membaikMatanya, yang sebelumnya sempat kuning, kemarin sudah jernihTangan Ramdan juga sudah tidak lagi mengalami tremor (bergetar), seperti sebelumnyaDia juga sudah menggerak-gerakkan kakinya, menonton serial Upin Ipin di televisi yang disediakan di ruang perawatannya di Intensive Care Unit (ICU), di lantai 2 Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo. 

Kemarin, juga tinggal satu selang di perut saja yang menancap pada tubuh RamdanSebelumnya, ada empat selang yang terpasang di tubuh bocah ituDua di kepala, untuk mengeluarkan sisa perdarahan yang mungkin masih ada, serta dua di perut untuk mengeluarkan cairan akibat ascites (penumpukan cairan di perut akibat kerusakan hati).

Secara emosi, Ramdan juga jauh membaikBocah itu mulai menunjukkan kebiasaan-kebiasaan khasnyaTangannya mulai aktif menggaruk bagian kepala serta belakang lehernyaTampaknya, dia merasa gatalNamun, bukan gatal-gatal seperti yang biasa dialami penderita atresia bilier

Rasa gatal itu kemungkinan karena Ramdan merasa risih akan plester-plester yang menempel pada tubuhnyaSehingga, tangan mungilnya tak sabar untuk melepaskan plester-plester ituRamdan memang terkenal mudah risih akan segala sesuatu yang menempel pada tubuhnya"Biasanya, setelah transfusi albumin, bekas plesternya selalu digaruk-garuk, mungkin anaknya risih," kata sang ibu, Sulistyowati.    

Melihat seluruh indikasi itu, Ramdan jelas tidak memenuhi seluruh rumus yang biasa terjadi pada penderita rejeksiSeluruh gejala yang terjadi pada Ramdan juga terus dilaporkan kepada tim OOTC TianjinTim dokter dari RSUD dr Soetomo dan OOTC terus berdiskusi untuk memutuskan apa yang akan dilakukan terhadap Ramdan

"Ini transplantasi pertama bagi kamiKarenanya, semua tindakan yang diambil harus benar-benar pastiUntuk itulah kami berdiskusi dengan tim OOTC, yang sudah ribuan kali menangani transplantasi," kata dr Sjamsul Arief SpA(K) MARS, ketua tim liver transplant RSUD dr Soetomo kepada Jawa Pos

Dari hasil diskusi itu, tim dokter menyarankan agar kondisi Ramdan dipastikan dengan menunggu hasil tes laboratorium (Liver Function Test) pagi ini (4/5)Dari hasil tes itu, akan diketahui kondisi fungsi hati RamdanDari situ, bisa diputuskan apa yang terjadi pada Ramdan, dan tindakan apa yang akan diambil"Mudah-mudahan ini hanya suatu inflamasi (pembengkakan) yang mendekati rejeksiInflamasi memang kadang terjadi setelah operasi," kata Sjamsul(rum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bunda Ramdan Sempat Stress


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler