Belum Gundul, Puluhan PNS Dihukum

Selasa, 13 Juni 2017 – 11:00 WIB
Ilustrasi PNS. Foto: JPNN

jpnn.com, BEKASI - Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN), mendapat hukuman dari walikota Bekasi Rahmat Effendi. Mereka dibariskan secara terpisah dari ribuan ASN yang menjalani apel pagi di Plaza Pemkot Bekasi, Senin (12/6) pagi kemarin.

Mereka berasal dari pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) sampai golongan Eselon III dihukum karena belum menggunduli kepalanya.

BACA JUGA: Gara-Gara Ingin Beli Telur, ASN di Asmat Kena Luka Bacok di Punggung dan Kepala

Ya, mencukur plontos kepala dilakukan seluruh ASN sebagai ungkapan syukur setelah sukses mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat.

Pantauan Radar Bekasi, Pegawai di Dinas Perhubungan (Dishub) mendominasi barisan yang mendapatkan hukuman. Bahkan, akibat tindakan tersebut, Rahmat Effendi memerintahkan kepada setiap Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk memimpin anak buahnya berbaris dan setelah itu bergabung dalam barisan.

BACA JUGA: Sudah Dikurangi Jam Kerjanya, kok 92 ASN Masih Bolos Kemarin?

“Tolong itu kepala dinas pimpin berbaris anak buahnya yang enggak disiplin,” teriak Rahmat melalui pelantang suara di sela apel pagi.

Dia mengatakan, mereka yang tidak mengikuti potong gundul patut dipertanyakan solidaritasnya. Pasalnya, dengan membangun soliditas secara tidak langsung mencerminkan efektifnya koordinasi kerja dalam melakukan pembenahan birokrasi.

BACA JUGA: Hamdalah..Gaji ke-14 ASN Segera Cair

“Kadisnya udah plontos, bawahannya nggak malu emang. Inti contoh ilustrasi, bukan karena persoalan WTPnya. Tapi ada momen mental yang ingin kita bangun adalah keorganisasiannya,” kata Rahmat.

Rahmat mengatakan, kondisi ini perilaku yang tidak patut dicontoh bagi seluruh anak buahnya. Padahal beberapa waktu lalu sudah diingatkan dalam membangun jiwa kebersamaan dalam melakukan tantangan pekerjaan. Menurutnya, mereka yang belum memotong gundul belum merasa kepemilikan atas kebersamaan bersama pegawai lain.

“Jiwa kebersamaan kepemilikan salam satu organisasi itu sangat penting. Bahwa, kedisiplinan kita ini harus dijaga. Harus sama-sama, kalau enggak mereka tidak mendapatkan optimalisasi pencapaian,” paparnya.

Rahmat pun mengilustrasikan mereka yang tidak memperlihatkan rasa soliditasnya antara pegawai. Kata dia, apabila mereka masuk dalam pasukan perang akan berakibat fatal jika hal tersebut turut terjadi.

“Kalau dalam satu pasukan perang, terus ada teman-teman seperti itu, itu akan hancur semua,” katanya.

Terpisah, Kepala Dishub Kota Bekasi Yayan Yuliana menjelaskan ada sebanyak 14 anak buahnya terbukti belum memangkas rambut. Menurutnya, mereka yang tidak menggunduli rambutnya karena tidak mengikuti aksi solidaritas.

“Padahal sudah berulangkali saya ingatkan untuk ikut mencukur bersama sebagai bentuk solidaritas. Saya sudah sampaikan secara lisan ke sekretaris dan kepala bidang waktu itu,” jelas dia.(yay/pj/gob)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat! Ini Penyesuaian Jam Kerja PNS, TNI dan Polri Selama Ramadan


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler