jpnn.com, MAGETAN - Konvoi kelulusan pelajar SMA/SMK di Magetan, Jatim malah berujung petaka.
Gusti Bagus Yulianto, siswa SMK Yosonegoro, dan Paiman, warga Desa Sidomukti, Plaosan, tewas setelah motor yang dikendarai bertabrakan di Jalan Raya Magetan-Plaosan masuk Desa Bangsri, Ngariboyo.
BACA JUGA: Usai Hadiri Lamaran, Minibus Terguling
Ironisnya, Bagus masih duduk di bangku kelas XI.
''Jurusan TL (teknik listrik, Red),'' ungkap salah seorang guru SMK Yosonegoro yang namanya enggan disebut saat ditemui di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD dr Sayidiman.
BACA JUGA: Motor Ngebut, Akhirnya Tabrak Tiang Listrik
Dia kaget saat mendengar kabar Bagus terlibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Sebab, libur sekolah hanya diberlakukan bagi siswa kelas XII yang Selasa lalu (2/5) menerima pengumuman kelulusan.
BACA JUGA: Harus Ada Sanksi Tegas Bagi PO HS Transport
Sementara itu, pelajar kelas X dan XI tetap masuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti biasa.
Dia menduga, remaja yang tinggal di Desa Banjarejo, Ngariboyo, itu sudah berencana mengikuti konvoi kakak kelasnya sehingga sejak pagi membolos.
"Soalnya, pintu gerbang sekolah sudah ditutup pukul 07.00. Setelah itu, tidak ada siswa yang bisa keluar masuk tanpa ada izin,'' paparnya.
Dua guru SMK Yosonegoro yang mendatangi ruang IGD sempat tidak yakin bahwa korbannya adalah Bagus.
Selain karena statusnya masih kelas XI, ciri fisiknya kurus.
Sedangkan foto korban laka lantas yang telanjur viral di media sosial (medsos) terlihat gemuk.
Sempat tebersit di benak keduanya, tubuh yang tergeletak dengan wajah bersimbah darah itu pelajar sekolah lain.
Sebab, dari keterangan siswanya yang lain, konvoi kali ini merupakan gabungan pelajar dari beberapa sekolah.
''Selain itu, motor yang biasa digunakan Bagus Honda Revo, bukan Suzuki Satria Fu,'' jelas guru lainnya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Magetan, insiden itu bermula ketika rombongan konvoi Bagus melaju dari timur menuju Plaosan.
Rombongan tersebut diduga hendak menemui teman-temannya yang sudah berkumpul di wilayah Sarangan.
Mereka sengaja lewat jalan tikus lantaran akses jalan utama menuju kawasan wisata itu dijaga ketat oleh polisi.
Dalam perjalanan tersebut, Bagus yang mengendarai Satria Fu nopol AE 4247 RO berada di barisan terdepan dengan memboncengkan seorang siswi sekolah lain yang identitasnya belum diketahui.
Bagus sempat melaju sambil jumping dan menggeber kencang gas motornya.
Beberapa saat setelah tabrakan, Bagus sempat berdiri dan berjalan sebelum akhirnya tergeletak di tepi jalan.
''Berdasar keterangan saksi, Bagus dalam rombongan itu melaju terlalu ke kanan dan kencang. Tapi, berapa kecepatannya masih kami selidiki,'' ujar Kanitlaka Polres Magetan Ipda Yudi Wiyanto.
Yudi menyatakan, pihaknya juga perlu mendalami keterangan saksi.
Selain itu, akan dianalisis lebih jauh hasil olah TKP. (cor/isd/c19/end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Tunggal, Pengemudi Moge Ini Tewas
Redaktur & Reporter : Natalia