jpnn.com - SEMARANG - Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Semarang menggencarkan operasi penyakit masyarakat (pekat) seiring datangnya Ramadan. Kamis lalu (9/6), Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polrestabes Semarang menyasar tempat indekos dan penginapan.
Razia ke indekos ternyata berbuah. Ada enam 6 pasan pria dan wanita yang terjaring razia karena kumpul kebo.
BACA JUGA: Ha ha ha...Bupati Serang: Mendagri Salah Alamat
Di antara yang terjaring razia itu ada wanita muda berinisial NT, mahasiswi fakultas ekonomi sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Semarang. Ia tepergok saat sedang berduaan bersama seorang pria di kamar indekos di daerah Kalisari.
“Saya masih mahasiswa, baru semester lima,” katanya seperti diberitakan Radar Semarang (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Korban Razia Satpol PP Serang Itu Ngaku Dapat Rp 10 Juta dari Jokowi
NT terus menutupi wajahnya dengan topi milik teman prianya. Polisi pun mencoba menghubungi orang tua NT untuk menjemputnya.
Namun, ia merengek agar polisi tak melakukan itu. Ia lebih memilih mendapat sanksi hukuman hormat di lapangan.
BACA JUGA: Maaf, Tol Semarang-Solo Belum Bisa Dipakai Pemudik
“Jangan panggil orang tua saya, Bu, saya malu. Mending hormat di lapangan saja,” ucapnya.
Sedangkan dari razia di penginapan, polisi mengamankan 10 pasangan. Salah satu yang terjaring bekerja sebagai pemandu lagu di temoat karaoke (LC) berinisial Ris.
Ia mengaku belum sempat berhubungan badan dengan dengan pria yang ia temani. Sebab, Ris baru memijat tamunya.
“Saya masih pijit-pijit, janjinya dikasih Rp 250 ribu. Belum sempat begituan sudah terkena razia,” katanya.
Kasat Binmas Polrestabes Semarang AKBP Restiana Pasaribu mengatakan, pihaknya akan rutin melakukan operasi pekat. Hal itu demi cipta kondisi selama Ramadan.(mha/aro/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Dukung Razia Warteg di Serang
Redaktur : Tim Redaksi