jpnn.com, SENTANI - Banjir bandang yang menerjang sembilan kelurahan di Sentani Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (16/3) sekitar pukul 21.30 WIT telah menimbulkan banyak korban dan kerusakan.
Bencana itu melanda Barnabas Marweri, Piter Pangkatana, Kristian Pangakatan, Didimus Pangkatana, Andi Pangkatana, Yonasmanuri, Yulianus Pangkatana, Nelson Pangkatan, dan Nesmanuri. Saat ini banjir telah surut meninggalkan lumpur, kayu-kayu gelondongan dan material yang terbawa banjir bandang. Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan pencarian korban yang jumlahnya terus bertambah.
BACA JUGA: Update Banjir Sentani: 50 Orang Meninggal, 2 Pesawat Terbang Rusak
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melaporkan, hingga Minggu (17/3) pukul 10.15 WIB, jumlah korban 50 orang meninggal dunia. Sebanyak 38 jenazah di antaranya dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua, tujuh jenazah di RS Marthin Indey, dan lima jenazah di RS Yowari.
(Baca Juga: 50 Orang Meninggal, 2 Pesawat Terbang Rusak)
BACA JUGA: Banjir Sentani, 14 Warga Meninggal Dunia
"Sebanyak 49 korban sudah berhasil diidentifikasi sedangkan satu jenazah masih dalam proses identifikasi," ucap Sutopo.
Selain itu, 59 orang luka-luka dirujuk ke PKM Sentani, RS Bhayangkara dan RS Yowari. Dinas Kesehatan Jayapura dan Dinas Kesehatan Papua mengkoordinir penanganan tim medis bagi korban.
BACA JUGA: Stafsus Presiden Minta TNI Tunda Pengejaran KKSB Papua Hingga Pilpres Usai
Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban diintensifkan untuk mencari korban. Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan belum semua daerah terdampak dijangkau karena tertutup pohon, batu, lumpur dan material banjir bandang.
"Kepala BNPB telah melaporkan kepada presiden dampak bencana dan penanganan bencana banjir bandang. Kepala BNPB bersama unsur dari kementerian lembaga hari ini berangkat ke Sentani untuk memberikan pendampingan dan bantuan kepada Pemda Jayapura dan Papua," jelasnya. (fat/boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PKS Minta Jokowi Instruksikan Operasi Militer di Papua
Redaktur : Boy
Reporter : Boy, M. Fathra Nazrul Islam