jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Presiden untuk Papua Lenis Kogoya meminta TNI menarik 600 pasukan yang dikirim ke Kabupaten Nduga. Alasannya, penambahan pasukan di pedalaman Papua tak akan menyelesaikan konflik dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).
"Jadi, sekarang aparat jumlahnya sekitar 600 orang yang saya dapat laporan sudah sampai di Nduga. Lebih baik saya minta tarik kembali saja," ujarnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/3).
BACA JUGA: TNI Kirim 600 Pasukan, KKSB Pastikan Perang Gerilya Berlanjut
Berita terkait: Kronologi Pertempuran 25 Prajurit TNI Versus 70 Anggota KKB di Nduga
Lenis menambahkan, suasana sedang panas seiring kian dekatnya momen pemilihan presiden (pilpres), sehingga penambahan pasukan TNI di Nduga bisa mengganggu situasi di kabupaten hasil pemekaran pada 2008 itu. Kepala salah satu suku di Papua itu mengkhawatirkan penyelenggaraan pemilu di Nduga terganggu jika suasana tak kunjung membaik.
BACA JUGA: Politikus PKS Minta Jokowi Instruksikan Operasi Militer di Papua
"Pas pilpres terjadi penembakan kedua pihak, bisa terjadi golput. Itu sangat bahaya," imbuhnya.
Selain itu, Lenis juga meminta TNI menghentikan pengejaran terhadap KKSB hingga pilpres selesai. Sembari menunggu, katanya, sebaiknya ada proses dialog.
BACA JUGA: TNI Diserang dengan Kekuatan Tidak Berimbang di Nduga, Papua
"Kita harus bisa bersabar. Selesaikan 17 April dulu," tuturnya. Baca juga: TNI Kuasai Seluruh Wilayah Nduga, KKSB Semakin Terdesak
Lenis mengaku sudah menyampaikan usulan tersebut kepada Presiden Jokowi. Namun, Jokowi belum menyatakan setuju atau tidak.
"Masalah setuju atau tidak belum. Baru saja saya laporkan tadi," kata pria yang juga menjabat ketua Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua itu.
Sebelumnya, TNI mengerahkan 600 prajurit tambahan guna mengamankan pembangunan jalan Trans Papua. Tambahan pengamanan itu menyusul aksi KKSB yang mengakibatkan tiga prajurut TNI gugur pada Kamis (7/3) lalu.(jpc/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologi Pertempuran 25 Prajurit TNI Versus 70 Anggota KKB di Nduga
Redaktur : Tim Redaksi