jpnn.com - PADANG — Pondok-pondok mesum di kawasan Bukit Lampu, Kelurahan Gates, Kecamatan Lubukbegalung (Lubeg), Sumatera Barat, kembali menjamur.
Padahal pondok-pondok yang didirikan oleh warga tersebut sepekan lalu dibongkar petugas.
BACA JUGA: Bupati Ini Pastikan Pejabat Berprestasi Tak Akan Dimutasi
Pantauan Padang Ekspres (Jawa Pos Group) di Bukit Lampu kemarin, terlihat beberapa pondok mesum telah berdiri lagi.
Melihat hal itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Padang, TNI, Polri, pihak kecamatan dan kelurahan kembali membongkar pondok-pondok mesum yang sering digunakan untuk berbuat maksiat, Selasa (20/12).
BACA JUGA: Memperpanjang SIM Gampang Banget, Begini Caranya
Ada sebanyak empat titik lokasi yang dibongkar petugas. Sementara sisa material bangunan pondok dibawa ke Mako Pol PP Padang di Jalan Tan Malaka.
Saat pembongkaran tersebut, Satpol PP juga menemukan kondom bekas dan tisu yang masih berdarah. Diduga belum lama ini ada pasangan yang melakukan hubungan intim di tempat tersebut.
BACA JUGA: Dokter Boleh Nyambi, tapi Ingat...
Kepala Bidang (Kabid) Tribum Tranmas, Fajar Sukma mengatakan, penertiban itu dilakukan usai pihaknya mendapati laporan tentang keberadaan pondok-pondok tersebut.
“Setelah dibongkar, mereka membangun kembali pondoknya. Karena itu kita bongkar lagi,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus memantau dan mengawasi kawasan tersebut sehingga bebas dari aktifitas maksiat. Sehingga ke depannya tidak ada lagi masyarakat yang membangun pondok-pondok mesum di tempat tersebut.
Sementara itu, sosiolog dari Universitas Andalas (Unand), Dwiyanti Hanandini mengatakan, kembali menjamurnya pondok-pondok tersebut, diduga dibekingi oknum-oknum dan masyarakat setempat.
“Itu yang menyebabkan pondok-pondok mesum tersebut selalu tumbuh,” katanya.
Aparat harus tegas untuk memberi sanksi kepada pemilik pondok-pondok tersebut, jika ada yang membeking tindak oknum tersebut.
Karena sebelumnya juga pernah ditertibkan bahkan dibakar, namun pondok-pondok tersebut tetap terus berdiri. “Jika pembekingnya tidak diberantas, maka pondok-pondok tersebut akan terus tumbuh,” jelasnya.
Kalau memang masyarakat setempat mengandalkan pondok untuk mata pencaharian, sebaiknya carilah rezeki dengan jalan yang halal.
“Banyak rezeki yang bisa dicari dengan cara yang halal, karena jika kegiatan tersebut terus dilakukan kasihan anak cucu kita nantinya, karena dapat merusak moral mereka,” tuturnya.
Ia menambahkan, pemerintah diharapkan selalu memberikan pengertian kepada pemilik pondok dan menggandeng tokoh-rokoh masyarakat setempat untuk mencegah tumbuhnya pondok-pondok tersebut. Selain itu pemerintah juga harus tegas terhadap para pembeking.
“Tindak tegas pembekingnya, sehingga pondok-pondok tersebut tidak berdiri lagi, karena kalau pembekingnya tidak ditindak maka pondok-pondok tersebut akan berdiri kembali,” imbuhnya.(w/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandara Khusus di Sorowako Bakal Diubah Jadi Bandara Umum
Redaktur : Tim Redaksi