Belum Setahun, Gedung MAN Ambruk

Diduga Akibat Kesalahan Kontraktor

Rabu, 25 Desember 2013 – 12:12 WIB

jpnn.com - JOMBANG - Kasus sekolah ambruk, tampaknya, tidak pernah habis terjadi di negeri ini. Kali ini giliran gedung Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Keboan, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang ambruk, Selasa (24/12).

Bangunan yang ambruk itu merupakan satu di antara tiga ruang kelas baru (RKB) hasil proyek pembangunan DIPA (Daftar Isian Penggunaan Anggaran) 2012. Namun, belum genap setahun dibangun, proyek yang dikerjakan CV Citra Mandiri Sentosa asal Mojokerto tersebut sudah rusak.

BACA JUGA: Urus Kartu Kuning 5 Menit, Rekomendasi 2 Hari

Tidak ada korban dalam insiden ambruknya ruang kelas XI itu. "Tidak sampai jatuh korban. Kebetulan hari ini (kemarin) para siswa sedang libur," ungkap Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) MAN Keboan Bidang Kesiswaan Masrukhin saat ditemui kemarin.

Meski begitu, ambruknya bangunan tersebut mengejutkan para pekerja proyek RKB lain. Bahkan, ada pekerja yang nyaris tertimpa reruntuhan bangunan. "Sebelumnya tidak terjadi apa-apa. Tiba-tiba bangunan itu ambruk," ujar salah seorang pekerja.

BACA JUGA: Penyeberangan Jawa-Bali Siang Lengang, Malam Padat

Sebelumnya, kemungkinan ambruknya bangunan sekolah tersebut sudah diprediksi. Pembangunan tiga RKB sekolah negeri di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) tersebut diperkirakan tidak bertahan lama. Setelah bangunana diperiksa, rekanan diduga menggarap konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Kayu penyangga atap tidak dipasang dengan tepat.

Sebelum bangunan itu ambruk, tidak ada angin kencang atau hujan deras saat pagi. Cuaca pagi itu terang. "(Bangunan sekolah) ambruk sendiri pada pukul 07.52," tutur Masrukhin.

BACA JUGA: Tidak Ada Pengalihan Arus Lalin

Material bangunan terlihat berceceran di dalam dan teras RKB. Hampir seluruh material bangunan atap hancur. Kayu penyangga, genting, dan plafon tampak menganga.

Atap yang runtuh juga mengenai bagian bawah ruang kelas seperti kaca jendela, pintu, bangku sekolah, dan lemari. Bangunan pun retak dan bahkan jebol hingga bergeser ke sisi selatan.

Masrukhin menyatakan, ruang kelas tersebut diduga ambruk karena buruknya kualitas konstruksi penyangga. Tetapi, dia belum memastikan apakah konstruksi sudah sesuai atau tidak. "Sebenarnya kayu penyangga dan cara pemasangannya tidak pas," ucapnya.

Robohnya bangunan sekolah itu juga terkait erat dengan lokasinya di atas tanah labil. Akibatnya, bangunan tidak bisa bertahan lama. "Lahan ini semula bekas sawah yang ditimbun. Namun, dari awal, kami sudah bertanya, bangunannya kok begini (kualitas tidak baik)," terang Masrukhin.

Berdasar informasi, tiga RKB kelas X dan XI itu digarap oleh CV Citra Mandiri Sentosa pada 2012. Rekanan asal Mojokerto tersebut memenangkan lelang proyek RKB Rp 240 juta.

Sementara itu, ambruknya RKB MAN Keboan menyulut kegeraman kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat, Barozi. Kemarin, setelah menerima laporan dari pihak sekolah, Barozi menerjunkan tim untuk mendatangi lokasi. Selain mendata dan mendokumentasikan kerusakan, pihak Kemenag akan memanggil CV Citra Mandiri Sentosa.

Di antara proyek pembangunan RKB yang menggunakan anggaran DIPA dari Kemenag pusat, menurut dia, baru kali ini ada laporan pembangunan yang mengecewakan. Belum genap setahun dibangun, tiga RKB yang berdiri sejajar tersebut rusak. Bahkan, satu di antaranya ambruk. "Selain rekanan, konsultan akan kami panggil," janjinya.

Berdasar evaluasi sementara, selama pengerjaan proyek rekanan, mereka terindikasi tidak menggunakan konstruksi kualitas yang baik. "Sebulan yang lalu saya sempat melihat ke sana (MAN Keboan). Saya hanya mengelus dada. Belum setahun, atapnya kok bergelombang," ungkap Barozi. (ris/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 15 Satpol PP Ngada Jadi Tersangka Pemblokiran Bandara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler