jpnn.com, JAKARTA - Koordinator isu sosial politik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Aldy Ibura menyoroti sumber keuangan Indonesia Corruption Watch (ICW).
Aldy bahkan mengklaim pihaknya telah meminta data ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kemungkinan adanya hibah dari luar negeri.
BACA JUGA: ICW Kenapa ya Tak Soroti Temuan BPK di DKI, Malah Sibuk Tuding Moeldoko?
Aldy menilai penelusuran menjadi penting, demi independensi sebagai lembaga publik yang dinilai memiliki integritas tentang isu-isu korupsi di Indonesia.
"Ada sejumlah temuan-temuan kami dalam investigasi yang telah dilakukan sejak 24 Juni 2021 lalu. Nah, kami menelusuri sejumlah informasi dari berbagai sumber," ujar Aldy dalam keterangannya, Selasa (10/8).
BACA JUGA: Hijrah dari Ketergantungan Produk Impor, Indonesia Bisa Enggak ya?
Pandangan senada juga dikemukakan koordinator isu internasional BEM Nusantara Adi Maliano.
Menurutnya, dugaan terkait hibah dari luar negeri perlu diluruskan dan dibuka selebar-lebarnya.
BACA JUGA: Panglima TNI Keluarkan Perintah, Gunakan Pesawat C-130 Hercules TNI AU
Dia menilai dari hal tersebut dapat diketahui apakah ada motif-motif tertentu dari sikap yang ditunjukkan ICW selama ini.
"Jelas persoalan ini harus ditelusuri, ICW saya kira perlu secara terbuka menjawab dugaan hasil audit investigasi yang kami lakukan,” ucapnya.
Permohonan data aliran dana yang dilakukan oleh BEM Nusantara menurutnya bukan langkah untuk memusuhi pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Langkah kami datang ke BPK adalah langkah awal. Kami akan terus menelusuri polemik ini hingga tuntas, melalui jalur-jalur lain, bahkan sampai kepada jalur hukum,” pungkas Adi.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang