jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak seluruh rakyat Indonesia hijrah dari ketergantungan produk impor.
Caranya, dengan terlebih dahulu membangun kemandirian bangsa lewat pengembangan produk dalam negeri.
BACA JUGA: Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Mengingatkan Begini Soal Cuci Muka
"Kita harus berhijrah dari ketergantungan terhadap produk-produk impor."
"Kita membangun kemandirian bangsa dan berdikari di bidang ekonomi," ujar Wapres saat memberikan sambutan pada acara 'Festival 1 Muharram 1443 H Provinsi Sumatra Barat' secara virtual, Selasa (10/8).
BACA JUGA: Kematian Akibat COVID-19 Naik 300 Persen
Wapres melihat ikhtiar hijrah ekonomi di Provinsi Sumatra Barat makin kuat dengan adanya penguatan ekonomi dan keuangan syariah di daerah tersebut.
"Saya melihat ikhtiar hijrah sedang bergelora di Sumatra Barat, melalui penguatan ekonomi dan keuangan syariah yang Insyaallah akan bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumatra Barat," katanya.
BACA JUGA: Umumkan Perpanjangan PPKM, Luhut: Kita Semua Lelah, Jangan Sia-siakan
Menurut Ma'ruf, peristiwa hijrah bagi umat Islam memiliki makna penting yakni sebagai momentum untuk menuju kondisi lebih baik dengan transformasi dan reformasi tatanan yang ada.
Ma’ruf berharap semangat hijrah juga dapat menginspirasi seluruh masyarakat untuk bertransformasi menuju Indonesia Maju yang bebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
"Semangat hijrah menginspirasi kita semua untuk bertransformasi menuju Indonesia Maju yang kuat dan bermartabat. Kita harus berhijrah dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansorullah mengatakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di provinsi tersebut salah satunya 'Gerakan Minangkabau Berwakaf'.
"Itu adalah salah satu wujud nyata dukungan Pemda Sumbar terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui instrumen wakaf, di mana Provinsi Sumbar telah ditunjuk menjadi salah satu pilot project wakaf di tingkat nasional oleh presiden," kata Mahyeldi.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang