jpnn.com, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengajak seluruh mahasiswa untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19.
Pernyataan ini disampaikan Presma Universitas Prisma yang juga merupakan Koordinator BEM Nusantara Sulawesi Utara Kurnia F.L Surentu dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (9/7).
BACA JUGA: BEM Se-Provinsi Gorontalo Sayangkan Kritik BEM UI Kepada Jokowi
Menurut Kurnia, jumlah kasus Covid-19 meningkat setiap harinya, 38.391 kasus per hari, dan angka kematian mencapai 1.000 org per hari.
Dia mengatakan negara sedang bekerja keras dalam penanganan Covid-19. Fasilitas umum sudah dialihfungsikan untuk menampung pasien corona yang makin banyak.
BACA JUGA: Lihat Tuh Penampilan Ardi Bakrie Saat Digiring Keluar dari Kantor Polisi
"Dalam kesempatan ini, BEM-BEM di Provinsi Sulawesi Utara mengajak seluruh mahasiswa untuk membaca situasi genting hari ini. Mahasiswa harus berkolaborasi, bahu-membahu dan bergotong royong antara seluruh elemen baik mahasiswa, pemerintah, dan organisasi sipil dalam memutuskan mata rantai Covid-19," katanya.
Presma Universitas Teknologi Sulut Robertino Katopo mengatakan saat ini masih ada masyarakat yang tidak percaya dengan Covid-19 sehingga abai melakukan protokol kesehatan.
Di samping itu, banyak masyarakat yang khawatir mengikuti program vaksin dengan alasan keselamatan.
Menyikapi berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat dan bangsa, BEM-BEM di Provinsi Sulawesi Utara menyampaikan beberapa sikap, antara lain, pertama, BEM Provinsi Sulawesi Utara mengajak seluruh mahasiswa untuk mendukung Pemerintah dalam percepatan penanganan Covid - 19.
Kedua, mahasiswa harus berperan aktif dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan serta ikut terlibat dalam program vaksinasi.
"Ketiga, mengajak mahasiswa untuk berperan aktif meluruskan informasi hoaks dan opini liar terkait penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah," lanjutnya.
Keempat, mengajak mahasiswa untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Covid-19 itu nyata terjadi di tengah masyarakat dan program vaksinasi aman untuk diikuti demi kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Kemudian, meminta pemerintah dan lembaga terkait untuk menjaga distribusi obat-obatan dan kebutuhan penanganan Covid-19 untuk mencegah terjadinya kelangkaan dan tingginya harga obat-obatan.
"Dan poin terakhir, mendesak aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum dan perusahaan yang menimbun obat-obatan dan meresahkan masyarakat," katanya.
Konferensi pers secara virtual ini juga diikuti Presma UNSRIT Tomohon Esatuari Sambel, Presma STMB Bitung Stefani Irene Pilar, Presma Akademi Komunitas Logistik Bitung Humaria Paputungan, dan Presma Universitas Teknologi Sulawesi Utara Robertino Katopo. (rhs/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti