jpnn.com - Dedi Mawardi dari relawan Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, menyayangkan sikap Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang ogah memenuhi undangan Presiden Joko Widodo di Istana, Jumat (27/9) ini.
"Kami menyayangkan kalau adik-adik kami mahasiswa yang diundang itu tidak hadir," kata Dedi usai mengadakan pertemuan dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.
BACA JUGA: BEM SI Ogah Ketemu Jokowi di Istana, Ngabalin Beri Respons Begini
Dedi diundang Jokowi bersama sejumlah elemen relawan lainnya seperti Rizal Mallarangeng, Ammarsjah dari Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), Pitono dari RPJP, dan lainnya yang berjumlah 22 orang.
Menurut Dedi, keengganan mahasiswa memenuhi undangan ke Istana, membuat mereka tidak mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan Presiden ketujuh RI itu.
BACA JUGA: Info Terbaru dari Istana Soal Wacana Perppu KPK
"Kami mengimbau adik-adik mahasiswa untuk segera membuka dialog. Dan kalau memang dialog itu akan dilakukan oleh kawan-kawan dengan presiden, kan tentunya enggak mungkin juga di Monas dan diliput oleh media," tuturnya.
BACA JUGA: Surya Paloh Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Tewasnya Mahasiswa UHO
BACA JUGA: Polisi Sebut Status Ananda Badudu Adalah Saksi
Untuk itu, pihaknya berharap berbagai elemen mahasiswa yang menolak substansi RKUHP hingga perubahan UU KPK, dapat kembali membuka dialog supaya persoalan yang ada ditemukan solusinya.
"Kami menghendaki, Pak Jokowi menghendaki, kami buka dialog seluas-luasnya sampai tuntas persoalan ini. Sehingga ke depan tidak ada lagi hal yang mengganjal mahasiswa, rakyat, dengan presiden," tandasnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam