BEM UI Mengkritik Jokowi, Ridwan Hanafi: Para Sengkuni Gigit Jari

Rabu, 30 Juni 2021 – 14:40 WIB
Sekjen Laskar Rakyat Jokowi Ridwan Hanafi. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Laskar Relawan Jokowi (LRJ) Ridwan Hanafi menilai kritikan atau masukan mahasiswa dan masyarakat diperlukan dalam negara demokrasi.

Menurut Ridwan, Presiden Jokowi pun tidak alergi terhadap kritik. Orang nomor satu di Indonesia itu justru menanggapi kritik mahasiswa yakni BEM UI pada tanggal 29 Juni 2021 dengan santai.

BACA JUGA: PKB: Kritik BEM UI ke Jokowi Jangan Dibawa di Meja Hijau

“Beliau (Jokowi) sangat terbuka bahkan mengapresiasi kepada mahasiswa untuk memberikan masukan atau pun kritik sejauh hal tersebut bertujuan membangun kepentingan bangsa,” kata Ridwan Hanafi di Jakarta, Rabu (30/6).

Ridwan mengaku sebagai relawan Jokowi juga pernah menyampaikan kritik dan masukan kepada Presiden ke-7 Indonesia itu.

BACA JUGA: Jamiluddin: Seharusnya Jokowi dan Pendukungnya Berterima Kasih kepada BEM UI

Dia menilai kritikan atau masukan masyarakat termasuk mahasiswa menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan maupun menjadi catatan penting untuk mengevaluasi kinerja para menterinya.

“Jadi, tidak benar kalau Pak Jokowi anti-terhadap kritik. Beliau terbuka menghadapi itu,” tegas Ridwan.

Namun, kata Ridwan, terkadang ada tukang kompor (sengkuni) sering mencipta kondisi seakan-akan Presiden Jokowi anti-kritik.

“Para sengkuni sekarang gigit jari karena tidak ada lagi yang bisa digoreng. Sebab, Pak Jokowi sendiri tidak anti-kritik,” tegas Ridwan. 

Ridwan menyebut sepertinya dari zaman kerajaan sampai era modern ini tukang kompor selalu ada di lingkaran penguasa.

Ridwan menambahkan Laskar Rakyat Jokowi sering mengoreksi atau mengkritik sejumlah menteri-menteri di Kabinet Presiden Jokowi. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memastikan setiap program pemerintahan Presiden Jokowi berjalan sesuai visi dan misi seperti disampaikannya saat pencalonan pada periode pertama dan kedua.

“Kritikan dan masukan kami lakukan dalam bentuk gerakan aksi maupun disampaikan secara langsung kepada Pak Jokowi. Bisa juga dalam bentuk tertulis. Misalnya terhadap

Menteri BUMN, MenpanRB, Menteri ESDM, Kepala KSP, dan PT. PLN (Persero),” ujar Ridwan Hanafi.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler