Ben Bahat: Hari Ini, Penentuan Kalteng Menghargai Budaya dan Tanah Adat Dimulai

Rabu, 23 September 2020 – 21:57 WIB
Ben Brahim S Bahat. Foto: dok for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan Ben Brahim Sion Bahat dan Ujang Iskandar optimistis bertarung di pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun ini, yang dinilai akan jauh berbeda dengan situasi sebelumnya.

Ben Brahim Sion Bahat dan Ujang Iskandar menyatakan mereka siap memenuhi tantangan untuk bisa menegakkan demokrasi, dan mewujudkan Kalteng yang maju dan sejahtera bersama masyarakat.

BACA JUGA: Ben Bahat Ajak Masyarakat Menjaga Kerukunan Antarumat Beragama

Tantangan itu, lanjut Ben Bahat, akan ia dan Ujang penuhi bersama masyarakat Kalteng mulai hari ini (23/9) sejak penetapan penentuan calon gubernur dan wagub Kalteng 2020.

“Mulai hari ini, setelah KPU menetapkan kami sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Kalimantan Tengah, ini akan menjadi perjalanan panjang bagi saya Ben Brahim Sion Bahat, Bapak Ujang Iskandar, dan seluruh masyarakat Kalteng untuk menentukan kemajuan Pembangunan Kalimantan Tengah untuk lima tahun mendatang,” terang dia dalam keterangan tertulis, Rabu.

BACA JUGA: Imam dan Suryati Rela Melakukan Perbuatan Dosa dengan Imbalan Rp 500 Ribu

Ben Bahat menyebutkan, selama ini masyarakat Kalteng belum menikmati secara adil kekayaan alam daerah mereka.

Yang terjadi justru, menurut dia, kekayaan alam tersebut tercecer dan dinikmati segelintir orang saja.

BACA JUGA: Warganet Geram, Desak Gelar Putri Pariwisata Kalteng untuk Thisia Dicabut

“Kekayaan alam Kalimantan Tengah masih tercecer dan belum dinikmati secara adil untuk masyarakat,” tegas Ben Bahat.

Ia menambahkan, hutan-hutan warisan nenek moyang Kalteng yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat sampai hari ini hanya dinikmati oleh sebagian orang saja.

Bahkan, yang menikmati hutan-hutan warisan nenek moyang Kalteng tersebut merupakan pihak-pihak yang pada dasarnya tidak berhak untuk menerima dan menikmatinya.

“Hutan-hutan warisan nenek moyang Kalteng masih tercerabut untuk kepentingan pihak-pihak yang tak layak menerima hak,” ujar Ben Bahat.

Ia juga menyayangkan bahkan hak-hak adat dan tanah adat tidak dihargai lagi di Kalteng.

Oleh karena itu, Ben Bahat menegaskan bahwa ia dan Ujang Iskandar hadir untuk menegakkan demokrasi dan mewujudkan Kalimantan Tengah yang maju dan sejahtera bersama masyarakat.

Ben Bahat dan Ujang Iskandar memberi jaminan bahwa mereka mampu melindungi serta menghargai hak adat dan tanah adat, yang merupakan wujud rasa hormat dan cintanya kepada generasi Kalteng mendatang.

“Kami hadir dengan program khusus dengan misi melindungi dan menghargai hak-hak adat dan tanah adat sebagai rasa hormat kami kepada nenek moyang, dan cinta kami untuk generasi mendatang,” pungkas Ben Bahat. (rdo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler