jpnn.com, JAKARTA - General Manager Green Bay Pluit Haris Winanto membantah kabar adanya pengepungan di apartemen tersebut.
Informasi sebelumnya menyebut pengepungan dilakukan karena ada pasien terpapar varian baru COVID-19, Omicron, mencoba kabur.
BACA JUGA: 1 Orang Terpapar Omicron di Jakarta Utara, Polda Metro Jaya Beri Imbauan Penting
"Kabar mengenai pengepungan di apartemen karena pasien yang mencoba kabur dapat kami pastikan tidak benar,” ujar Haris kepada wartawan di Jakarta Utara, Selasa (28/12).
Menurutnya, evakuasi pasien yang diduga terpapar Omicron sudah sesuai standar operasi prosedur (SOP) pencegahan penularan COVID-19 yang telah dimiliki oleh apartemen.
BACA JUGA: Ingin Hapus Premium? Turunkan Dulu Harga Pertalite
Pasien dievakuasi petugas dengan alat pelindung diri lengkap melalui lift barang atau terpisah dari lift yang digunakan penghuni lain.
"Pengelola juga telah melakukan sterilisasi lift barang dengan disinfektan untuk mengurangi potensi penyebaran virus di lingkungan apartemen," ucapnya.
BACA JUGA: Waspada, Ditemukan Kandungan Formalin di 2 Makanan Olahan ini
Dia menambahkan, badan pengelola menyadari penyebaran COVID-19, termasuk varian Omicron, dapat terjadi di mana saja.
Karena itu pengelola apartemen bersama Tim Gabungan Tiga Pilar Kota Jakarta Utara yang beranggotakan TNI-Polri dan Petugas Kesehatan Pemerintah Kota Jakarta Utara, secara sigap mengevakuasi pasien yang diduga terpapar COVID-19 varian Omicron tersebut.
"Sebagai antisipasi kami telah memiliki SOP dan protokol kesehatan yang mengacu kepada peraturan pemerintah dan Satgas COVID-19."
?“Kami memastikan semua SOP berjalan dengan baik dan lancar. Kami juga akan menindak pengunjung maupun penghuni yang melanggar,” ucapnya.??????
Terkait penghuni yang diduga terpapar Omicron, petugas telah berkoordinasi dengan pengelola apartemen untuk dilakukan penjemputan.
Pengelola juga segera mengecek kebenaran informasi tersebut dan menghubungi penghuni yang bersangkutan.
"Kami sudah menerima surat terkait rencana penjemputan tersebut sejak 27 Desember 2021."
"Dari pengecekan, benar bahwa yang dimaksud adalah penghuni kami dan yang bersangkutan sangat kooperatif dan bersedia dievakuasi saat kami hubungi."
"Jadi, kabar mengenai pengepungan di apartemen karena pasien yang mencoba kabur dapat kami pastikan tidak benar,” katanya.
Haris menyatakan pihaknya akan memperketat pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 di lingkungan apartemen untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus dan menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh penghuni.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Guruh Arif Darmawan mengatakkan polisi melakukan penjemputan bersama dengan Satgas COVID-19 dari Tiga Pilar, dokter dari Puskesmas dengan difasilitasi pengelola.
“Alhamdulillah yang bersangkutan sudah mau dilaksanakan evakuasi untuk dilakukan perawatan di Rumah Sakit Sulianti Saroso," katanya.
Hal senada juga disampaikan Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya.
Dia menyatakan tidak ada pengepungan dan penjemputan paksa pasien diduga Omicron di Green Bay Pluit.
Pasien sangat kooperatif dan tidak menolak untuk melakukan karantina.
"Tidak menolak, kami sudah di sini. Beliau hanya butuh waktu ganti baju untuk mandi, korban kooperatif dan siap evakuasi," kata Febri saat proses evakuasi.
Berdasarkan informasi, pasien tersebut langsung dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso untuk memastikan infeksi COVID-19 varian Omicron melalui tes polymerase chain reaction (PCR).
Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara Yudi Dimyati menyatakan belum dapat memberikan informasi tentang kepastian apakah pasien tersebut terpapar COVID-19 varian Omicron atau bukan.
Dia hanya menyatakan pasien tersebut tidak bepergian ke mana pun dan tetap berada di apartemennya.(Antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang