jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komaruddin meyakini ada penumpang gelap di balik demo mahasiswa yang berujung rusuh akhir-akhir ini.
Menurut dia, mahasiswa dan pelajar tidak mungkin melakukan aksi anarkistis dan pembakaran seperti yang terlihat pada aksi Selasa (24/9) hingga Rabu (25/9).
BACA JUGA: Menristekdikti Gandeng TNI-Polri Lacak Penumpang Gelap Demo Mahasiswa
"Tentu kalau aksi yang menghadirkan, melahirkan, menimbulkan dampak kerusakan, kaos, itu dugaan saya ada yang menyusupi. Saya rasa mahasiswa di mana-mana gerakannya damai, gerakan tanpa anarkisme, gerakan intelektual dan gerakan moral," kata Ujang kepada JPNN.com, Kamis (26/9).
Ujang memprediksi penyusup itu punya agenda lain untuk mendelegitimasi pemerintah atau menjatuhkan citra mahasiswa. Saat disinggung siapa pihak itu, Ujang mengaku tidak mengetahuinya.
BACA JUGA: Begini Skenario Pemerintah untuk Meredam Aksi Mahasiswa Turun ke Jalanan
"Saya tidak bisa menuduh siapa di belakang itu karena saya harus berdasarkan fakta. Tapi kalau ada kerusuhan ada di situ penumpang gelapnya. Siapakah orangnya jujur tidak tahu," kata dia.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini juga menyoroti adanya isu pembatalan pelantikan Presiden Joko Widodo. Sebab, sejauh ini mahasiswa hanya menyuarakan pembatalan RUU KUHP, UU KPK dan lainnya. Karena itu, Ujang menganggap apabila ada yang menyuarakan keluar dari konteksitu, maka hal itu bukan dari mahasiswa.
BACA JUGA: Jokowi Panggil Menristek ke Istana Bahas Soal Demo Mahasiswa, nih Hasilnya
"Itu sudah berlebihan. Itu orang yang memanfaatkan situasi saya rasa. Ini kan gerakan moralnya menolak UU KPK, RUU KUHP dan lain-lain itu," jelas dia. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga