Benarkah Bernyanyi Bisa Mengontrol Kadar Gula Darah?

Jumat, 28 Mei 2021 – 04:05 WIB
Wanita. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Menyanyikan lagu favorit memang bisa melepas penat dan meluapkan emosi, apalagi jika dilakukan bersama orang-orang terdekat.

Para ilmuwan bahkan juga pernah meneliti lebih lanjut tentang manfaat bernyanyi, khususnya terhadap penderita diabetes.

BACA JUGA: Bertekstur Kental dan Lengket, Sirop Bisa untuk Pelumas Kenikmatan di Ranjang?

Manfaat bernyanyi yang satu itu mungkin masih terdengar asing di telinga.

Meski begitu, tak ada salahnya bagi Anda untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh aktivitas tersebut terhadap penyakit gula darah.

BACA JUGA: Waspada! Ini 6 Dampak Buruk Konsumsi Tepung Jagung Bagi Kesehatan

Studi tentang Manfaat Bernyanyi untuk Penderita Diabetes

Sebuah penelitian tentang efek bernyanyi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Experimental and Clinical Endocrinology & Diabetes (2015).

BACA JUGA: Penderita Diabetes Harus Tahu, Ini Daftar Buah yang Aman untuk Dikonsumsi

Ilmuwan mengungkapkan, pengobatan diabetes yang dilakukan komprehensif selama ini terbukti menurunkan kualitas hidup pasien.

Melakukan latihan bernyanyi secara berkelompok ternyata dapat berefek positif terhadap kualitas hidup mereka.

Banyaknya langkah pengobatan dan pantangan membuat mereka tertekan dan stres, terutama mereka yang sangat bergantung pada insulin.

Ketika mereka mengikuti latihan suara tersebut, stres yang dialami langsung menurun dan kualitas hidup mereka juga meningkat. Alhasil, bernyanyi dianggap sebagai program intervensi gaya hidup bagi penderita kencing manis. 

Sayangnya, efek positif ini hanya menetap sementara. Stres kembali muncul tiga bulan kemudian saat mereka tidak meneruskan aktivitas kelompok.

Uniknya, mereka yang tetap bernyanyi secara rutin mengalami kenaikan berat badan.

Meski bobot tubuh naik, yang menarik di sini, tidak ada pengaruh buruk terhadap glukosa mereka.

Berdasarkan studi yang ada, dr. Arina Heidyana menyetujui bahwa bernyanyi belum bisa disebut sebagai cara menurunkan gula darah yang ampuh.

Namun, bukan berarti aktivitas yang satu itu tidak bermanfaat sekali. Ada manfaatnya, tetapi tidak terlalu signifikan untuk diabetesi.

Aktivitas itu hanya membantu meningkatkan kualitas hidup para pasien yang jenuh dengan rutinitas pengobatannya.

Bernyanyi pada akhirnya hanya menjadi intervensi atau short escape bagi para pasien.

Sah-sah saja jika Anda ingin mencobanya. Sebab, saat kualitas hidup meningkat, semangat dan penerimaan akan kondisi diri sendiri juga lebih baik.

Pengobatan pun dapat berjalan lebih lancar dan berdampak langsung pada kadar gula darah yang terkontrol.

Dokter Arina tetap mengingatkan, meski mendendangkan lagu direkomendasikan untuk memelihara kondisi mental penderitanya, diabetesi harus pula memperhatikan suaranya.

“Penderita masalah gula darah bisa memiliki ketegangan dan kelemahan di suaranya. Kenapa? Karena ada salah satu komplikasi dari diabetes yang namanya neuropati perifer,” ujarnya.

“Neuropati perifer akan memengaruhi saraf yang mengontrol suara, sehingga terdapat perubahan suara pada pasien. Contohnya, tiba-tiba suaranya menjadi serak,” ujar dr. Arina.

Karena itulah, dia mengingatkan Anda untuk bernyanyi sewajarnya. Walaupun terkadang suasana yang ada mendukung untuk heboh dan berteriak, Anda tetap harus mengontrol diri.

Jika tidak, risiko terkena gangguan pita suara menjadi lebih tinggi. Tak perlu jauh-jauh bernyanyi, berbicara pun akan sulit.

Perbanyak minum air putih setelah Anda bernyanyi dalam waktu yang cukup lama. Obat untuk mengontrol gula darah pun tetap harus dikonsumsi.

Bila terasa tak nyaman di tenggorokan, hindari berdehem karena hal tersebut malah berpotensi merusak pita suara. Sebagai gantinya, minumlah air putih agar kondisi tenggorokan jadi lebih baik.(klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Desember 2020, Kaesang Sudah Ajak Felicia Tissue Nikah, 2 Minggu Kemudian tak Ada Kabar


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler