jpnn.com - Tepung jagung atau yang biasa disebut tepung maizena merupakan salah satu bahan dasar makanan yang banyak digunakan.
Hanya saja, jika dikonsumsi terlalu banyak, maka bahaya tepung jagung bisa mengintai kesehatan.
BACA JUGA: Bertekstur Kental dan Lengket, Sirop Bisa untuk Pelumas Kenikmatan di Ranjang?
Mengonsumsi tepung ini dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan kronis.
Agar lebih detail, berikut beberapa efek samping tepung jagung bagi kesehatan tubuh:
BACA JUGA: Penderita Diabetes Harus Tahu, Ini Daftar Buah yang Aman untuk Dikonsumsi
1. Berbahaya bagi Kesehatan Jantung
Melansir Healthline, tepung jagung dianggap sebagai karbohidrat olahan. Artinya, tepung jagung telah melalui pemrosesan ekstensif dan nutrisi di dalamnya dihilangkan.
Studi menunjukkan, mengonsumsi makanan kaya karbohidrat olahan secara teratur seperti tepung jagung dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung.
BACA JUGA: Wow, Ini 4 Manfaat Wortel yang Bikin Pria Makin Greng di Ranjang
Menurut suatu analisis, pola makan kaya karbohidrat olahan dan makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner.
2. Kekurangan Nutrisi
Karena tepung jagung telah melewati proses pengolahan, maka nutrisi yang Anda dapatkan menjadi sedikit.
Jadi, penting untuk mengombinasikan tepung jagung dengan makanan lainnya guna memenuhi asupan nutrisi harian.
Misalnya, gabungkan dengan sayur-sayuran seperti capcay, brokoli tumis jamur, caisim tumis ayam, dan sebagainya.
3. Meningkatkan Kadar Gula Darah
Dokter Dyah Novita Anggraini menjelaskan, tepung jagung memiliki kandungan indeks glikemik yang tinggi.
Standar indeks glikemik yang normal adalah di bawah 55. Sementara, tepung jagung memiliki lebih dari 55.
Tepung jagung dicerna tubuh dengan sangat cepat. Hal ini bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Oleh karena itu, tepung maizena mungkin bukan tambahan yang tepat untuk pola makan penderita diabetes tipe 2.
“Jika indeks glikemik dalam tubuh meningkat, maka ini bisa berisiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan hipertensi,” ujar dr. Dyah Novita.
Studi menemukan, mengikuti pola makan dengan indeks glikemik tinggi dikaitkan dengan peningkatan kadar trigliserida dan insulin, lalu terdapat kadar kolesterol HDL (baik) yang lebih rendah. Semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.
BACA JUGA: Ayu Ting Ting: Memangnya Dia doang yang Punya Barang
4. Berat Badan Meningkat
Sebuah studi oleh Universitas Princeton, Amerika Serikat, mengungkapkan tikus laboratorium yang mengonsumsi HFCS (high-fructose corn syrup) secara substansial lebih berat bobotnya dibanding tikus yang diberi makan gula meja.
HFCS atau sirup jagung tinggi fruktosa terbuat dari pati jagung.
Kelompok tikus HFCS juga memiliki lebih banyak lemak tubuh secara signifikan, terutama di daerah perut.
5. Tekanan Darah Tinggi
Melansir Live Strong, mengonsumsi HFCS juga berkontribusi pada tekanan darah tinggi.
Para peneliti dari University of Colorado Denver Health Sciences Center, AS, menemukan orang yang mengonsumsi banyak minuman soda dengan HFCS memiliki peningkatan risiko tekanan darah tinggi.
BACA JUGA: Kepada Deddy Corbuzier, Ivan Gunawan Mengaku Stres dan Lelah
6. Amylophagia
Amylophagia adalah kondisi ketika seseorang suka makan terigu mentah, termasuk tepung jagung. Hal ini masuk dalam gangguan makan pica alias perilaku makan tidak wajar.
Konsumsi tepung maizena murni yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah.
Hal ini bisa memicu kelainan atau gangguan pada perkembangan bayi, persalinan prematur dan caesar, serta berat lahir.
Bukan tidak boleh mencampur tepung jagung ke dalam masakan. Hanya saja, perlu dibatasi juga asupannya. Cukup 1-2 sendok tepung jagung untuk setiap masakan yang Anda buat.
Jadi, jangan lagi menaruh terlalu banyak tepung jagung.(FR/AYU/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manjakan Pecinta Olahraga dan Musik, Jasindo Hadirkan Produk Asuransi Perlindungan
Redaktur & Reporter : Yessy