Benarkah Kopi Instan Mengancam Kesehatan?

Selasa, 24 Oktober 2017 – 08:33 WIB
Kopi hitam. Foto: Health

jpnn.com - Bagi sebagian orang, minum secangkir kopi merupakan satu hal wajib dan pantang untuk dilewatkan setiap hari.

Namun, kesibukan yang tinggi dan aktivitas padat mungkin membuat banyak orang, termasuk Anda, tak punya banyak waktu untuk menikmati ritual minum kopi.

BACA JUGA: Penetrasi Ekspor Kopi, Indonesia Gandeng Vietnam

Akhirnya, kopi instan kemasan sachet, sering menjadi satu-satunya pilihan. Selain mudah penyiapannya, kopi instan juga relatif murah.

Dalam beberapa hal, sesuatu yang instan hampir pasti memiliki dampak yang kurang baik. Lantas apakah hal ini juga berlaku untuk kopi instan? Benarkah minuman ini bisa mengancam kesehatan?

BACA JUGA: Baiknya, Seduh Kopi Panas atau Dingin Sebelum Olahraga?

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang dimaksud dengan kopi instan adalah produk kering mudah larut dalam air, dengan kandungan kafein tidak kurang dari 2 persen, dan tidak lebih dari 8 persen.

Jenis kopi ini diperoleh seluruhnya dengan cara mengekstrak dengan air dari biji kopi yang telah disangrai. Lalu bagaimana dengan kandungannya?

BACA JUGA: Waktu Terbaik Minum Kopi tanpa Menggangu Tidur

Pada beberapa merek kopi instan, ditemukan kandungan akrilamida yang sangat tinggi. Akrilamida adalah senyawa beracun yang melalui beberapa penelitian telah terbukti menyebabkan kanker pada hewan. Menurut Food and Drug Administration (FDA), akrilamida juga bisa menyebabkan kerusakan saraf.

Pada beberapa jenis makanan, senyawa ini dapat terbentuk secara alami saat mengalami pemanasan suhu tinggi. Sejauh ini, peneliti belum menemukan dan belum mengetahui pasti bahaya senyawa beracun ini dalam makanan, namun penelitian masih terus dilakukan.

Mengutip Livestrong, senyawa ini nyatanya telah ditemukan dalam kemasan kopi instan yang beredar. Beberapa merek dan jenis kopi instan memiliki jumlah akrilamida yang sangat tinggi, dibandingkan dengan kopi bubuk.

Di samping itu, kandungan kafein pada kopi instan sangat rendah. Dibandingkan kopi bubuk yang diproses langsung dari biji kopi, jumlah kafein dalam kopi instan cenderung lebih rendah.

Jika dibandingkan, kopi bubuk memiliki kandungan 70-140 mg kafein, sementara pada kopi instan hanya sekitar 30-90 mg. Perbedaan ukuran ini tentu akan memengaruhi dampak dari kopi.

Padahal mengonsumsi kafein dengan dosis yang pas bisa membawa manfaat bagi tubuh. Kafein memiliki manfaat alami dalam meningkatkan konsentrasi, sehingga turut membantu proses pembentukan daya ingat di otak.

Mengonsumsi kafein sebanyak 200-300 mg/hari atau setara dengan 2-4 gelas kopi/ hari, merupakan batas aman yang bisa ditoleransi oleh orang dewasa yang sehat secara fisik.

Di Indonesia, kopi instan yang banyak beredar di pasaran juga biasanya banyak mengandung pemanis dan krim. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kopi instan dapat mendatangkan penyakit, salah satunya diabetes. Karena itu, Anda perlu membatasi konsumsi kopi instan.(BA/ RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti ini Program Mentan jadikan Kopi Nomor Satu Dunia


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler