Benarkah Minum Secangkir Kopi Bisa Atasi Sakit Kepala?

Rabu, 13 Juni 2018 – 05:26 WIB
Kopi hitam. Foto: Health

jpnn.com - Sakit kepala merupakan salah satu keluhan yang sering dialami oleh sebagian orang.

Ada beberapa penyebab sakit kepala. Namun, sekitar 90 persen sakit kepala tidak diketahui penyebabnya.

BACA JUGA: Kenali 3 Tanda Anda Kurang Tidur

Basanya sakit kepala disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti kurang tidur, kelelahan, stres, makanan tertentu, dan masih banyak lagi. Jika sakit kepala, jangan langsung buru-buru minum obat. Cobalah cara yang lebih alami seperti mengonsumsi kopi.

Seperti yang disebut sebelumnya, 90 persen sakit kepala tidak diketahui penyebabnya. Sakit kepala yang tidak diketahui penyebabnya ini dinamakan dengan sakit kepala primer. Sakit kepala primer meliputi sakit kepala tipe tegang (tension-type headache), migrain, dan sakit kepala cluster.

BACA JUGA: 4 Penyebab Sakit Kepala yang Tidak Terduga

Sedangkan sakit kepala yang penyebabnya diketahui hanya berjumlah sedikit. Sakit kepala jenis ini dinamakan sakit kepala sekunder, yang bisa disebabkan oleh beberapa kondisi seperti demam, sakit gigi, sinusitis, flu, dehidrasi, hingga tumor otak.

Meredakan sakit kepala dengan minum secangkir kopi

BACA JUGA: Cara Atasi Sakit Kepala Muncul Setelah Berbuka Puasa

Terlepas dari penyebabnya, ketika sakit kepala sedang menyerang, tentu saja ini bisa mengganggu lancarnya aktivitas harian. Oleh karena itu, ketika sakit kepala menyerang, biasanya Anda pasti ingin segera meredakannya dengan mengonsumsi obat pereda nyeri.
Eh, tapi tunggu dulu! Sebelum Anda menelan obat, cobalah minum kopi terlebih dulu. Ya, kopi dipercaya dapat membantu mengatasi sakit kepala.

Kopi dapat meringankan sakit kepala karena kandungan kafein yang dimilikinya. Perlu Anda ketahui bahwa kafein sendiri merupakan salah satu kandungan yang ada dalam beberapa jenis obat pereda nyeri yang dapat dibeli secara bebas, misalnya asetaminofen dan ibuprofen.

Pada sebuah penelitian, kombinasi ibuprofen dan kafein menghasilkan reaksi yang lebih lama sebagai pereda nyeri. Kandungan kafein yang berada di dalam obat pereda nyeri tersebut terbukti meningkatkan efektivitas obat hingga 40 persen. Kemudian, kafein juga terbukti membantu kandungan obat pereda nyeri lebih mudah dicerna tubuh.

Kafein juga terbukti dapat meredakan sakit kepala tanpa dicampur dengan kandungan obat lainnya. Selain itu, kafein juga dipercaya dapat mengurangi proses peradangan sehingga mengurangi sakit kepala yang terjadi. Pada sebuah penelitian ditemukan bahwa kafein memiliki manfaat yang hampir sama dengan obat pereda nyeri ibuprofen yang sering diandalkan untuk meredakan sakit kepala.

Sakit kepala timbul akibat proses pelebaran pembuluh darah di area kepala. Kafein justru mengandung senyawa yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah, yang pada akhirnya dapat meredakan sakit kepala.

Reaksi tersebut dapat terjadi dengan mengonsumsi secangkir kopi. Dalam satu cangkir kopi mengandung kurang lebih 200 mg kafein.

Mengonsumsi kopi memang bisa membantu mengatasi sakit kepala. Namun, konsumsi kopi dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan fenomena “caffeine rebound”, yaitu sakit kepala yang timbul akibat konsumsi kopi berlebihan.

Fenomena ini bisa timbul pada seseorang yang minum kopi dalam jumlah banyak secara konsisten. Hati-hati, bagi sebagian orang yang sensitif, stimulasi kafein dalam kopi justru mampu mencetuskan sakit kepala meskipun kafein yang dikonsumsi hanya sedikit.

Jika Anda pencinta kopi, sebaiknya batasi konsumsi kopi 2-3 cangkir dalam sehari. Jumlah tersebut setara dengan 200-300 mg/hari. Perlu Anda ingat bahwa kadar kafein dalam secangkir kopi juga bergantung dari jenis kopi yang diminum, misalnya espreso, macchiato, latte, dan sebagainya. Selain itu, penting juga untuk menakar kopi yang diminum dalam sehari.

Sebelum minum obat pereda nyeri ketika mengalami sakit kepala, cobalah dulu membuat secangkir kopi hangat. Namun, pastikan Anda membatasi jumlah kopi yang diminum dalam sehari. Jika sakit kepala yang Anda rasakan terus berulang atau intensitasnya sangat berat, lebih baik periksakan diri ke dokter agar dapat diketahui penyebab yang mendasarinya. Meski cenderung mudah diobati, tapi jangan anggap sepele sakit kepala.(RN/RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mencegah dan Mengatasi Sakit Kepala tanpa Batal Puasa


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler