jpnn.com, BOJONEGORO - Musim kemarau dan kekeringan yang melanda hampir dua bulan terakhir ini mulai dirasakan oleh para petani Kabupaten Bojonegoro, Jatim.
Lahan bibit padi seluas 150 hektare Desa Sukosewu Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, mengalami kekeringan dan gagal tanam sebab karena kesulitan mendapatkan air.
BACA JUGA: Anggaran Tak Cukup, BPBD Belum Kirim Air Bersih
Bibit padi yang berusia sekitar satu bulan ini mulai mengering dan terancam mati.
"Selain bibit padi mati, tanahnya mulai mengelupas dan retak retak," ujar Dedy Sumani, warga Desa Sukosewu Kecamatan Sukosewu.
BACA JUGA: 16 Wilayah Terancam Kekeringan Hingga Oktober
Menurutnya, kini sungai yang biasa mengairi sawah dari waduk Pasal juga mulai mengering.
Bahkan embung yang digunakan untuk menyimpan air tadah hujan ikut kering
BACA JUGA: Ingin Bangun Seribu Sumur untuk Atasi Krisis Air Bersih
"Tanaman padi yang gagal tanam juga terjadi di empat kecamatan lainya, yakni, Kecamatan Sukosewu, Kecamatan Sugihwaras, Kecamata Temayang dan Kecamatan Kepohbaru," sambung Dedy
Para petani berharap gagalnya tanam dan panen ini, menjadi perhatian dari pemrintah, agar mendapatkan ganti rugi. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantuan Air Bersih di Tiga Wilayah Menipis
Redaktur & Reporter : Natalia