jpnn.com - JAKARTA - Tim Persija Jakarta di ujung tanduk untuk merealisaikan targetnya di Indonesia Super League (ISL). Mencanangkan target lolos 8 besar, tim berjuluk Macan Kemayoran itu terancam gagal. Persija harus bersaing dengan Pelita Bandung Raya (PBR).
Persija duduk di peringkat 4 klasemen sementara dengan torehan poin 31, sedangkan PBR menempel ketat dengan torehan 29. Celakanya, Persija hanya tinggal menyisakan satu pertandingan yakni melawan Barito Putra, 5 September. Sementara PBR punya sisa dua pertandingan. Jika PBR sukses menyapu bersih sisa pertandingan, maka tim kebanggaan warga ibukota Jakarta itu hanya bisa gigit jari.
BACA JUGA: Menpora Setop Dana Tambahan Asian Games
Pelatih Persija Benny Dollo sadar betul dengan kondisi timnya tersebut. Pelatih yang biasa disapa Bendol itu mengaku hanya tinggal fokus saja di pertandingan terakhir dan tidak mau memikirkan laga lain dari tim lain.
”Kita sebenarnya tidak mau ketergantungan. Tapi ini kondisinya. Kita harus bisa serba ekstra melakukan semuanya. Perjuangan belum akhir dan kita harus ekstra di latihan maupun di pertandingan selanjutnya. Pemain harus benar-benar fokus,”ujar mantan pelatih Persita Tangerang itu.
BACA JUGA: Laskar Dreya Kalah Lagi
Yang paling terpenting, masih kata Bendol, pemain harus bisa mencetak gol dalam pertandingan melawan Barito Putra nanti. Akdi striker Persija di tiga pertandingan terakhir sangat tumpul. Persija hanya berhasil melesakkan gol itu pun dari titik penalti saat berhadapan dengan PBR di dua pertandingan sebelumnya.
Saat bersua dengan Persib, tim yang sudah 14 tahun puasa gelar itu hanya bermain imbang dengan skor kaca mata 0-0. Kemandulan tim Persija juga tidak berhenti di situ. Pada 21 Agustus, Rahmat Affandi, Boakay, Agus Salim tidak bisa berbuat banyak dan hanya tertunduk lesu dengan satu poin setelah bermain dengan skor 0-0 lagi.
BACA JUGA: Gol Bellarabi Pecahkan Rekor di Bundesliga
Ketua Umum The Jakmania Lariko Ranggamone juga sangat kesal dengan permainan Persija. Padahal, Riko-sapaan akrab Lariko-langsung hadir ke Padang memberikan dukungannya dengan ratusan temannya lain.
Kata Riko, pemain Persija bermain seperti tidak dengan hati dan tidak ada semangat. Para pemain tidak bermain dengan ekstra adrenalin dan minim nafsu dalam mencetak gol. ” Padahal kondisi lawan sudah tidak ingin menang. Semen Padang dalam posisi sudah lolos, tapi malah pemain Persija yang tidak bersemangat,”kata pria yang biasa disapa Ayah itu.
Bicara soal semangat, tentu berbeda dengan The Jakmania. Ngeluruk ke Padang dengan menggunakan jalur darat bukan sembarang nyali dan kemauan. Apalagi, The Jakmania kini melakukan tur luar kota lebih didominasi dengan biaya sendiri. (lis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Juara di Belgia, Ricciardo Pecahkan Rekor 54 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi