Bendum GP Ansor Ingatkan Masyarakat Bahaya Organisasi Khilafatul Muslimin

Rabu, 08 Juni 2022 – 18:56 WIB
Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja saat tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bendahara Umum (Bendum) PP GP Ansor Addin Jauharudin mendukung langkah Polri memberantas organisasi Khilafatul Muslimin.

Dia menilai keberadaan organisasi terlarang tersebut merupakan teror terhadap negara.

BACA JUGA: Ternyata Ini Alasan Polisi Menggulung Pimpinan Kelompok Khilafatul Muslimin

"Tindakan polisi sudah benar," kata Addin kepada awak media, Rabu (8/6).

Addin menjelaskan bahwa Khilafatul Muslimin sebuah gerakan terorganisir dan sistematis yang mengkampanyekan khilafah dan ingin mengganti ideologi pancasila.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Orang Ini, yang Kenal Pasti Enggak Bisa Tidur

Oleh karena itu, kata dia, apa yang dilakukan oleh polisi, yakni menangkap pimpinan Khilafatul Muslimin sudah benar.

Dipaparkan Addin, keberanian kelompok Khilafatul Muslimin yang melakukan kampanye secara terbuka, berupa pawai, pembagian selebaran dan publikasi jaringan perwakilan mereka di berbagai daerah menunjukkan kalau mereka sudah siap menjadi pemantik gerakan-gerakan teror atas nama agama.

BACA JUGA: Warga Curiga dengan Aktivitas 20 Remaja di Indekos, 3 Orang Diamankan, Lihat Tuh

"Aparat penegak hukum harus mampu membongkar secara tuntas kelompok yang sudah secara terang-terangan merongrong NKRI," tegas pria mantan Ketua Umum PB PMII itu.

Addin mendorong Polri mengungkap aliran dana organisasi tersebut, termasuk menyisir semua jaringan dan sel-sel mereka.

"Harus dipastikan juga berbagai dokumen, jejak digital, komunikasi dan semua aktivitas pascapenangkapan pemimpin Khilafatul Muslimin bisa terdeteksi," tegasnya.

"Apa yang dilakukan kelompok khilafah ini bisa memantik berbagai varian kelompok mereka untuk bergerak sehingga harus betul-betul diwaspadai," ujarnya.

Terbukti, kampanye ideologi dan kaderisasi mereka jalan. Jangan sampai organisasi semacam ini menjadi besar dan bergerak terus. Ini akan menjadi ancaman nyata terhadapa NKRI dan Pancasila.

"Ini mereka sudah gila, kampanye teror terhadap negara secara terbuka," beber Addin mengingatkan.

"Ini menjadi ancaman serius. Menggunakan nama nama sahabat nabi yang suci sebagai nama lembaga pendidikan mereka. Ini harus dibongkar dan dibabat habis ideologi dan gerakan mereka. Jika, tidak akan menjadi teror di kemudian hari. Pimpinan mereka adalah residivis kasus terorisme," kata Addin.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada masyarakat jangan terprovokasi ideologi mereka. Pupuk dan gerakkan terus Islam yang ramah, damai, toleran. Beragamalah seperti pada umumnya cara beragama di Indonesia.

"Hati-hati dalam memilih lembaga pendidikan, terutama pesantren. Jangan karena gratis, apalagi ada embel-embel nama-nama sahabat nabi, terus sesuai dengan ajaran ahlussunnah wal jamaah," katanya. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler