jpnn.com, KOTABARU - Hujan yang turun beberapa jam pada Sabtu (8/6) lalu langsung menyebabkan Kotabaru dan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, diterjang banjir.
Air sungai pun meluap dan merendam rumah dan dapur warga hingga setinggi mata kaki. Rumah yang sebelum lebaran dibersihkan, kotor sudah.
BACA JUGA: Lima Desa di Kotabaru Kalsel Terendam Banjir
"Sampai dapur ini airnya," keluh Yahya warga yang tinggal di Agus Salim, sekitar setengah kilometer dari kantor bupati.
Anak-anak berlarian. Mandi hujan. Namun air sungai tambah deras. Tiba-tiba sekitar pukul 12.00 beredar kabar bendungan di atas bukit dekat kota jebol.
BACA JUGA: Banjir Melanda Gunung Telihan, Warga Terpaksa Dievakuasi
Baca: Gunung Sinabung Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu hingga 7.000 Meter
Bendungan besar yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 30 miliar, oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal SDA Balai Sungai Kalimantan II.
BACA JUGA: Tunjangan Dokter Cair, IDI Cabut Surat Perintah Mogok Kerja
Bendungan itu dekat dari Mapolres Kotabaru. Polisi dan warga berlarian ke atas. Gemuruh air membuat bergidik. Beruntung aliran air sungai agak lancar menuju Sigam.
Tidak lama, terdengar juga kabar longsor di Gunung Sari. Satu buah rumah hancur. Lagi-lagi mujur. Rumah kosong. Tapi rumah-rumah sekitar sempat terendam banjir.
"Warga sudah kami minta tinggalkan rumah dulu," ujar Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Suhasto melalui Wakapolres Komisaris Polisi Arief Prasetya.
Longsor itu menutup akses jalan dari pusat kota ke objek wisata terkenal: Hutan Meranti. "Kami menunggu alat berat dari Dinas Bina Marga," tambah Arief.
Benar-benar sibuk. Semua tim turun ke lapangan. Tentara, BPBD, Senkom, Basarnas. Termasuk para relawan Balakar Saijaan yang seperti tidak mengenal lelah.
Grup-grup WhatsApp di Kotabaru hampir tiap saat berbunyi. Mengabarkan kondisi terkini banjir. Ternyata banjir juga menghantam kawasan Pulau Laut Timur, Pulau Laut Tengah dan Pulau Sebuku. Juga di Kotabaru daratan Pulau Kalimantan.
Baca: Begini Isi Surat Pernyataan Perwira Polisi yang Tuduh Jenderal TNI Curi HP
Sementara itu Humas PDAM Kotabaru Syarwani, menepis bendungan jebol karena petugas lupa membuka pintu air.
"Sudah dibuka kata petugasnya, jam 10 pagi. Cuma dia lambat laporkan. Jam 12 baru dilaporkan," ujarnya.
Dia menyebutkan bendungan jebol sekitar pukul 12.00 WIB. Sementara, petugas di sana ada satu orang. Tugas dua puluh empat jam. "Ya sementara gak bisa operasi bendungan. Ada sekitar 5.000 pelanggan terdampak. Kami minta maklum. Tapi kami akan tetap melayani," ujarnya.
Dia juga mengatakan akibat kejadian itu, siring penahan bendungan terbuat dari beton jebol. Tebing penahan bendungan juga amblas.
Sementara itu, hujan lebat dan petir serta angin diperkirakan masih akan melanda Kotabaru, Minggu (9/6) sampai Senin. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kotabaru Cucu Kusumayancu melalui petugas informasi cuca Hairul Zulkifli mengatakan baru saja, hujan diperkirakan turun pagi hari. Puncaknya posisi jam satu siang.
Kondisi itu merata di semua kecamatan. "Tetap waspada. Dan pantau terus informasi cuaca dari BMKG," ujar Hairul.(zal/kry/ran/ema)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenaga Honorer di Daerah ini Mendapat THR dan Gaji ke-13
Redaktur & Reporter : Budi