SRAGEN - Bengawan Solo menebar ancamanHujan deras yang mengguyur sejak Jumat (30/1) siang hingga Sabtu (31/1) dini hari membuat hulu sungai terpanjang di Pulau Jawa itu kembali meluap
BACA JUGA: BMG Ingatkan Gempa Susulan di Malut
Air bah segera menggenangi kota-kota di Jawa Tengah yang berada di sekitarnya, seperti Tanon, Sragen, dan sebagian wilayah Solo bagian selatanPantauan Radar Solo (Group JPNN) kemarin (31/1), banjir telah mengisolasi wilayah Sragen Kota
BACA JUGA: Kantongi Ineks, Pejabat NTB Dituntut 10 Bulan
Jalur darat dari arah Gemolong (barat) dan Sukodono (utara) tertutup arus banjir hingga setinggi badan orang dewasaBACA JUGA: Sarat Permainan, Lelang Asuransi Anggota Dewan
Sementara dari arah Solo (selatan), tepatnya di Masaran, air juga menggenang, sehingga arus lalu lintas terpaksa macet total.Banjir yang melanda Sragen datang mulai Jumat (30/1) tengah malamCurah hujan yang tidak kunjung berkurang membuat banjir semakin besar sampai hari mulai terangWarga yang khawatir bencana banjir dahsyat pada akhir 2007 lalu terulang, memutuskan meninggalkan tempat tinggal mereka.
Tarno, 55, salah satu warga Desa Jono, Kecamatan Tanon, Sragen, mengaku, tanda-tanda banjir bandang seperti tahun sebelumnya mulai terlihatDengan menarik hewan ternak dan mengusung barang seadanya dia mengungsi ke rumah salah satu anaknya di Sragen"Saya masih trauma peristiwa banjir tahun laluMalah sekarang datang lagi," tuturnya.
Data sementara yang diperoleh Radar Solo menyebutkan, ada lima desa yang kebanjiran di Kecamatan Tanon, yakni Pengkol, Padas, Gawan, Kecik, dan JonoDari lima desa itu, rumah yang kebanjiran 2.495 unitSemua penghuninya sudah mengungsi sejak pagi hingga siangWarga menginap di posko yang disiapkan pemerintah kecamatan"Ada sembilan posko di siniKami siapkan mampu menampung warga di lima desa ini," ujar Camat Tanon Joko Haryanto.
Hingga berita ini diturunkan, Joko masih mendata kerugian warga akibat banjirWilayah Tanon yang paling parah kondisinya adalah areal pertanianSebab, para petani sepekan lagi memanen hasil buminyaPara petani ada yang menanam melon dan cabeTapi, sebagian besar bertani padi.
Kepala Kesbangpol dan Linmas Sragen Wangsit Sukono menjelaskan, wilayah yang paling parah terendam banjir sebagian besar di Kecamatan Plupuh, yakni Desa Sidokerto, Jabung, Gedongan, Dari, Karanganyar, Gentanbanaran dan KarunganDesa Sidoharjo pun tak kalah parah.
Evakuasi segera dilakukan sejak malam hingga kemarin soreSetidaknya Satlak Bencana Alam Kabupaten Sragen menerjunkan 12 perahu karetMereka dibantu satu perahu karet dari TNI dan satu tim SAR JatengKorban banjir dievakuasi ke posko-posko bencana, balai desa, masjid, dan puskesmas pembantu terdekat.
Wilayah Sragen, menurut Wangsit, sebagai korban banjir dari hulu Bengawan SoloJadi, pencegahan banjir harus dilakukan bersama-sama antar pemerintah daerah (pemda) yang dilewati Bengawan Solo.
Tak hanya permukiman warga yang porak poranda diterjang banjirLuapan Bengawan Solo juga menutupi lalu lintas darat dari Jawa Tengah menuju Jawa Timur dan sebaliknyaAir meluap hingga ketinggian satu meter dari dasar jalanAir juga menggenangi rel kereta api hingga setinggi lebih dari 50 cmAkibatnya, sejumlah perjalanan kereta api ditundaKereta api terpaksa menunggu di Stasiun Sragen.
Musibah Kok Rutin
Koordinator Pengendalian dan Pengamanan Balai Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo Moelyono mengatakan, curah hujan tinggi minimal 100 milimeter per detik dengan durasi dua jam bisa menjadi pemicu banjir di wilayah Madiun, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Lamongan, Tuban, hingga Gresik.
"Dalam kondisi curah hujan 100 mm, durasi dua jam saja, semua anak sungai penuh air dan tidak mampu menampungBahkan, sungai orde tiga atau cucu Bengawan Solo juga menyempit dan tidak bisa menampung airDaerah resapan air di hulu juga kritis dan gundul," kata Moelyono.
Pada tahun-tahun sebelumnya, banjir luapan Bengawan Solo di Jawa Timur bergantung pada curah hujan di Kabupaten Wonogiri dan Solo, Jawa TengahAir mengalir ke Ngawi sebelum masuk ke Bojonegoro, Lamongan, dan GresikJika curah hujan di daerah hulu tinggi, banjir di kabupaten sepanjang Bengawan Solo sisi Jawa Timur tinggal menunggu waktu.
Meskipun sampai kemarin luapan Bengawan Solo belum sehebat tahun-tahun sebelumnya, secara gravitasi, aliran dari anak sungai bisa menambah volume Bengawan Solo dan berdampak di daerah hilir, seperti Kanor, Baureno, Babat, Lamongan hingga Gresik"Karena itu, warga di hilir perlu mewaspadai air kiriman," kata Moelyono.
Untuk mengantisipasi luapan, seluruh pintu air di aliran anak sungai tersebut dibuka total agar arus air lancar dan cepat terbuang ke Bengawan Solo atau langsung ke laut.
Selama bertahun-tahun banjir yang menerjang wilayah aliran Bengawan Solo selalu membuat pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur tak berkutikSungai sepanjang 548 kilometer itu menyimpan kekuatan yang mampu mengubah daratan menjadi serupa lautan.
Pada Maret 1966 Kota Solo tenggelam oleh luberan BengawanBahkan, tugu jam kota, yang tingginya hampir 3 meter di depan Pasar Gede, hanya terlihat ujungnyaAkhir 2007 amukan Bengawan Solo kembali terjadiSaat itu hampir 12 kabupaten di sepanjang sungai tergenangJumlah korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Jawa Tengah dan Jawa Timur mencapai 102 orangRibuan warga juga harus meninggalkan tempat tinggalnya.
Namun, pengamatan Perum Jasa Tirta sedikit melegakanTingginya debit air di anak sungai Bengawan Solo yang menyebabkan banjir di kawasan Sragen dan Solo diprediksi tidak merembet ke Jawa TimurDebit air hujan yang menggenangi kedua daerah tersebut bisa dialirkan ke Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri sehingga tidak mengalir ke wilayah timur.
Direktur Pengelolaan Perum Jasa Tirta Edhie Subagio mengatakan, permukaan air di Bengawan Solo dua malam lalu memang agak tinggiHal itu disebabkan hujan turun di beberapa kawasan di sekitar Bengawan SoloMisalnya, Karanganyar, Sragen, dan Solo"Airnya menumpuk di sungai," katanya tadi malam saat meninjau lokasi sungai.
Akibat hujan itu, elevansi permukaan sungai dari tinggi air laut mencapai delapan meterPadahal, kondisi siaga di sungai tersebut saat elevansi permukaan air sungai 6,5 meterDengan demikian, ada kelebihan kapasitas air setinggi 1,5 meter.
Hanya, kondisi itu tidak berlangsung lamaSebab, tadi malam elevansi permukaan sungai telah turun hingga di bawah 6,5 meterDengan demikian, tingginya debit air di sungai tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap sungai-sungai di Jawa Timur"Saat ini tidak perlu dikhwatirkan seperti tahun lalu," tuturnya.
Edhie tidak memungkiri kekhawatiran warga yang sedikit trauma dengan banjir tahun laluMenurut dia, banjir yang terjadi pada akhir 2007 silam benar-benar bencanaSebab, hujan deras terjadi di hampir seluruh wilayah Pulau JawaBahkan, di beberapa bagian Sumatera dan Kalimantan pun hujan"Air tidak bisa ke mana-mana dan akhirnya banjir," jelasnya.
Menurut dia, banjir yang saat ini terjadi di daerah Madiun, Ngawi, dan sekitarnya bukan seperti kejadian tahun sebelumnyaAir tersebut hanya genangan biasa yang bisa surut dalam waktu cepatGenangan itu disebabkan hujan deras di kawasan Madiun dan sekitarnya.
Untuk mengantisipasi banjir seperti tahun sebelumnya, Perum Jasa Tirta telah memasang early warning system (sistem peringatan dini) jika terjadi kondisi yang membahayakanAlat tersebut dipasang di kawasan rawan banjir, seperti Widang, Bojonegoro, dan Lamongan"Kepada masyarakat di sekitar kawasan itu sudah disosialiasikan apa yang harus dilakukan jika ada sirene," jelasnya(eko/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tugboat Pengangkut Elpiji Tenggelam
Redaktur : Tim Redaksi