jpnn.com, TUBAN - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupate Tuban, Jawa Timur makin meluas. Data dari BPBD setempat luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu membuat 15 desa di empat kecamatan di Kabupaten Tuban terendam banjir.
Seperti terlihat dari atas perbukitan kapur Tuban, luapan Sungai Bengawan Solo tampak jelas merendam perkampungan.
BACA JUGA: Kisah Heroik Aiptu Sujadi, Selamatkan Anak-Anak Terjebak Banjir 2 Meter
BACA JUGA : Tanggul Anak Sungai Bengawan Solo Jebol Bikin Warga Waswas
BACA JUGA: Kubu Jokowi Sebut Banjir Tol Madiun Karena Cuaca, Begini Reaksi BPN Prabowo - Sandi
Banjir juga menggenangi akses jalan hingga areal persawahan milik warga di 15 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Empat kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang dan Widang.
BACA JUGA: Astaga! Kantor Bawaslu Terendam Banjir, Arsip dan Dokumen Rusak
Kondisi terparah salah satunya terjadi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Rengel. Desa ini terisolir lantaran akses jalan menuju kawasan setempat terendam banjir.
BACA JUGA : Tanggul Sungai Bengawan Solo Retak-Retak dan Longsor
Selain merendam jalan, areal persawahan dan rumah milik warga juga terendam banjir hingga ketinggian satu meter. Akibatnya, warga harus berjalan kaki untuk beraktivitas.
Jalanan sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Hingga kini petugas dari tagana dan BPBD Tuban melakukan pendataan rumah-rumah yang terendam banjir, membantu warga mengevakuasi barang-barang ke tempat lebih aman, hingga mengajak warga yang rumahnya terendam banjir untuk mengungsi.
BACA JUGA : Kawanan Buaya Muncul di Bengawan Solo
Meski demikian, warga setempat masih enggan mengungsi, salah satunya mbah Salimah. Dia memilih bertahan di rumah mereka karena tidak punya sanak saudara di kampung lain, serta menjaga barang-barang yang ada di rumah.
"Ini banjir dari Bengawan Solo, tidak ngungsi, saya di rumah saja. Saudara-saudara saya tidak ada yang di dekat sini, jauh-jauh semua jadi saya diminta di rumah saja," kata Mbah Salimah.
Meski demikian, sebagian warga sudah mengungsi dijemput sanak keluarga mereka. Pasalnya, banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo yang terjadi sejak Kamis (7/3) kemarin trennya terus naik.
Fuad, petugas Tagana, menjelaskan, pihaknya dan BPBD Tuban dibantu dengan warga membuat dapur umum, yang didirikan secara swadaya atas inisiatif warga.
"Di dapur ini, menyediakan makanan untuk para korban banjir. bahkan, sebanyak 250 nasi bungkus diantar langsung ke rumah-rumah," jelas Fuad. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Gambar dari Udara Saat Desa di Madiun Diterjang Banjir
Redaktur & Reporter : Natalia