jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman menganggap Pansus Pelindo II tidak penting dan terlalu kecil dibentuk oleh DPR.
“Pelindo itu tidak ada apa-apanya kok itu bisa dijadikan hak angket dengan membentuk pansus. Itu kasus kecil, tidak usah diselesaikan melalui mekanisme pansus,” kata Benny, saat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/10).
BACA JUGA: Lima Rumah Singgah untuk Korban Asap "Banjir" Fasilitas
Menurut Benny, Pansus Pelindo II tidak seperti usulan pembentukan Pansus Asap karena efek yang dirasakan masyarakat sangat dahsyat.
Senada dengan Benny, anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Andi Akmal Pasluddin memandang Pansus Pelindo II tak bermanfaat luas.
BACA JUGA: Cieee...Dari KMP, Cuma Gerindra yang Raih Pujian Bang Uchok
“Dari sisi manfaat dan kegentingan, jelas Pansus Asap lebih penting daripada Pansus Pelindo yang tidak luas cakupannya, karena masalah asap yang terdampak hampir 40 juta jiwa,” kata Andi.
Keberadaan Pansus Pelindo II memang semakin banyak diserang kritik karena urgensi maupun motifnya dianggap tidak jelas. Bahkan, di internal pansus sendiri sudah muncul saling kecurigaan atas adanya motif politik bahwa Pansus Pelindo hanya untuk tujuan politik menjatuhkan jabatan seseorang.
BACA JUGA: Kunjungi Pedalaman Jambi, Mbak Puan Pastikan Imbas Sosial Kabut Asap Tertatasi
Anggota Pansus Pelindo II dari PKS Refrizal bahkan mencurigai bahwa Pansus Pelindo II ini jadi alat politik PDIP untuk menjatuhkan Menteri BUMN Rini Soemarno. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hati-Hati!! Lembaga Pemantau Pemilu Dimanfaatkan Calon Kada
Redaktur : Tim Redaksi