Benny Rhamdani: BP2MI Akan Melawan Mafia Perdagangan Orang

Selasa, 31 Januari 2023 – 06:31 WIB
Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyatakan komitmennya dalam memberantas mafia perdagangan orang. Foto: Dok BP2MI

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah lewat Badan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berhasil mencegah 29 pemberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ke Timur Tengah melalui jalur non-prosedural.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan saat ini 29 CPMI tersebut saat ini sudah diamankan di kantor Unit BP2MI Kota Surabaya.

BACA JUGA: Tegas, Benny Rhamdani Nyatakan Perang Melawan Sindikat TPPO

Menurut Benny, nantinya para 29 CPMI yang berhasil dicegah keberangkatannya itu akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Bahkan tak tanggung-tanggung lembaga yang dia pimpin akan memberikan akomodasi secara gratis.

"Saya sebagai Kepala BP2MI berterimakasih kepada BP2MI Surabaya yang bekerja keras dalam mencegah pemberangkatan 29 PMI dari tangan-tangan bandit yang tak bertanggung jawab," tutur Benny dalam keterangannya, Senin (30/1).

BACA JUGA: Peringati Hari Pahlawan, Christina Aryani Luncurkan Film Dokumenter Tentang Perdagangan Orang

Benny menegaskan bahwa negara tidak akan pernah kalah melawan para mafia PMI.

"Komitmen negara, BP2MI akan melawan mafia perdagangan orang melalui modus mempekerjakan orang atau anak bangsa ke luar negara," ujar Benny.

Perdagangan orang adalah perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran.

Kepala BP2MI Surabaya, Jawa Timur (Jatim) Pipit Wulandari mengatakan Tim BP2MI berhasil mengamankan 29 CPMI tersebut di rumah penampungan Jalan Tembok Dukuh 5 No 75, Surabaya.

Bergeraknya Tim BP2MI ini merupakan tindak lanjut dari laporan yang diterima BP2MI Sulawesi Tenggara terhadap Tim BP2MI Surabaya.

"Tim BP2MI bersama Intelkam Polda Metro Jawa Timur langsung bergerak cepat menuju lokasi. Hasilnya 29 PMI berhasil diamankan," ungkap Pipit.

Lewat Unit BP2MI Surabaya, yang disiarkan melalui zoom, Senin. Salah satu CPMI bernama Isnawati, asal Sulawesi Tenggara (Sulteng) mengaku sama sekali tidak mengetahui dirinya akan bekerja di Timur Tengah melalui jalur yang ilegal.

Isnawati mengatakan dirinya hanya dijanjikan mendapatkan pekerjaan di Timur Tengah melalui jalur yang resmi.

"Karena itu, saya mewakili semua teman-teman menyampaikan berterimakasih kepada negara karena telah membantu kami," kata Isnawati.

Sekadar informasi, sebanyak 29 CPMI itu merupakan perempuan yang berasal dari berbagai daerah, yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB) 15 orang, Jawa Barat tujuh orang, Sulawesi Tenggara empat orang, Jawa tengah satu orang, dan Lampung satu orang.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler