Benny Susetyo: Aktualisasikan Nilai Pancasila Dalam Bahasa Kekinian

Sabtu, 10 Juli 2021 – 23:04 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo dalam Webinar bertema “Merajut Kembali Identitas Kebangsaan Indonesia” yang dilaksanakan pada Sabtu (10/7/2021). Foto: Tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo mengatakan bangsa Indonesia harus mengaktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam bahasa kekinian.

“Aktualisasi nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, kegiatan keluarga serta teknologi yang memberikan inspirasi kepada kaum anak muda agar bersyukur bahwa Indonesia memiliki Pancasila,” kata Romo Benny dalam Webinar bertema “Merajut Kembali Identitas Kebangsaan Indonesia” yang dilaksanakan pada hari Sabtu (10/7/2021).

BACA JUGA: Luncurkan Festival Pahlawan Desa, Risma Ajak Rakyat Menggali Nilai Pancasila di Tengah Pandemi

Webinar ini dibuka oleh Terang Ukur Sinulingga (Ketua Harian Yayasan Bung Karno) dan dihadiri oleh berbagai tokoh seperti Sukmawati Soekarnoputri (Dewan Pengawas Yayasan Bung Karno), Ahmad Muwafiq atau yang sering disapa dengan Gus Muwafiq (Kiai Ulama Ponpes Sleman), Rusdi Hussein (Sejarawan), dan Agustina Hermanto (anggota DPRD DKI Jakarta) sebagai narasumber webinar. Acara dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh kurang lebih 100 peserta.

Menurut Romo Benny, nilai-nilai Pancasila telah mempersatukan suku-suku bangsa yang ada di Indonesia secara utuh tanpa terkotak-kotak, menjadi satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Soal Internalisasi Nilai Pancasila, Begini Penjelasan Romo Benny

“Kita harus membangun sebuah toleransi, nilai-nilai agama harus bersatu dengan kultur sehingga tercipta suasana harmonis dan menyejukkan," ucap Romo Benny.

Benny antara lain membeberkan persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Salah satu ya adalah hilangnya rasa kemanusiaan Indonesia karena tereduksi oleh kemajuan teknologi.

BACA JUGA: Hebat, Prof Richard Claproth Temukan Ramuan yang Mampu Sembuhkan Pasien Covid-19

Selain itu, adanya gerakan eksklusivitas dalam beragama sehingga kemajemukan Indonesia makin terancam. Juga mulai menurunnya kesadaran bahwa bangsa Indonesia adalah satu bangsa.

“Kita menjadi tidak peduli dengan satu sama lain, hanya kelompok dan golongannya sendiri yang dianggap penting,” kata Benny.

Oleh karena itu, menurut dia, perlu membumikan Bhinneka Tunggal Ika, mengarusutamakan kemajemukan di Indonesia.

Dia menekankan pentingnya pendidikan multikultural dan pendidikan sejarah diajarkan mulai PAUD sampai Perguruan Tinggi serta dialog antar-semua pihak. 

"Perlu pembangunan religiositas di kalangan bangsa Indonesia," kata Romo Benny.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler