Bensin Rp11 Ribu Per Liter

Minggu, 18 Mei 2014 – 02:00 WIB

jpnn.com - ARGA MAKMUR- Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis bensin mengalami kelangkaan di Kecamatan Padang Jaya dan Giri Mulya, Bengkulu Utara (BU). Hal ini disebabkan untuk dua kecamatan tersebut selama ini hanya mengandalkan penjual BBM di tingkat eceran.

Namun, saat ini penjual eceran tidak bisa lagi berjualan karena untuk mendapatkan jatah bensin tidak lagi dilayani oleh SPBU.

BACA JUGA: PKS Belum Tentukan Sikap

Kalau pun ada yang menjual bensin eceren, harganya mencapai Rp 10 ribu-11 ribu per liter. Pemilik SPBU Datar Ruyung, Gunadi mengaku SPBU-nya menghentikan seluruh penjualan untuk pedagang eceran. Selama ini, SPBU melayani pembelian jerigen khusus bagi pengecer dari wilayah Kecamatan Padang Jaya dan Giri Mulya.

Diakuinya, penghentian pelayanan untuk pedagang eceran yang membeli menggunakan jerigen ini karena terkait penangkapan mobil pengecer yang membeli BBM dari SPBU tersebut.

BACA JUGA: BKD Kesulitan Rampungkan Berkas Honorer K2

"Dalam 2 hari ini semua pembelian jerigen saya stop, termasuk untuk dua kecamatan itu. Daripada nanti ada yang ditangkap lagi, jadi semua pembelian dengan jerigen untuk ke kecamatan dihentikan dan kami hanya melayani pembelian langsung ke tangki kendaraan," kata Gunadi.

Dijelaskannya, SPBU Datar Ruyung, selama ini melayani pembeli BBM dengan jerigen. Namun hal itu hanya diperuntukan bagi pengecer yang memiliki izin dan dijual di wilayah di luar Arga Makmur. Sebab, Kecamatan Giri Mulya dan Padang Jaya yang jaraknya cukup jauh dengan Arga Makmur tak satupun berdiri SPBU.

BACA JUGA: Setwan Didesak Laporkan 39 Mantan Anggota DPRD ke Polisi

"Mereka dahulunya memiliki izin dari Disperindag sebelum dihapuskan. Kita juga menjual dengan pertimbangan di sana tidak ada SPBU. Tidak mungkin warga membeli bensin untuk motor mereka harus datang ke Arga Makmur," terang Gunadi.

Dia belum bisa memastikan sampai kapan menghentikan penjualan BBM dengan jerigen bagi masyarakat dua kecamatan tersebut. "Kita lihat saja nanti, yang jelas kami juga tidak ingin terseret kasus hukum atas masalah ini," ungkapnya.

Pantauan RB, untuk pedagang yang masih menjual BBM eceran karena mereka membeli BBM menggunakan mobil yang tangkinya terisi penuh. Sampai di rumah mereka memindah bensin tersebut untuk dijual eceran. Sedangkan, pemasok yang biasanya membeli BBM menggunakan jerigen tidak beroperasi lagi.

"Untuk mengisi bensin motor sampai ada warga yang menitip dengan warga lain menggunakan jerigen kecil agar dibeli di Arga Makmur. Kalau membeli dalam jumlah besar, ditangkap Polisi," ungkap Justian, salah seorang warga Desa Giri Mulya Kecamatan Giri Mulya.(qia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diadukan tak Profesional, Komisioner Panwaslu Bulungan Disidang DKPP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler