Bentrok dengan Polisi, Penyetrum Ikan Ditembak Sampai Mati

Kamis, 31 Agustus 2017 – 02:03 WIB
DIBAWA: Jenazah Arbain, korban penembakan polisi air saat berada di Kamar Mayat RS Damanhuri Barabai Selasa (29/8) kemarin. Foto: Radar Banjarmasin/JPNN

jpnn.com, HULU SUNGAI TENGAH - Dua penyetrum ikan bernama Arbain alias Undal dan Ibrahim terlibat bentrok dengan personel satuan polisi air (Satpolair) yang sedang bertugas mengamankan perairan Danau Bangkau, Hulu Sungai Tengah, Selasa (29/8).

Dua warga Mahang Kayu Rabah, Kecamatan Pandawan itu terkena tembakan petugas.

BACA JUGA: 9 Bulan Bolos, PNS Tak Dipecat, Masih Terima Gaji

Meski sempat dibawa ke ruang gawat darurat Rumah Sakit Damanhuri Barabai, Arbain tak tertolong.

Sementara itu, Ibrahim masih menerima perawatan intensif.

BACA JUGA: KPK Tangkap Bu Wali Kota, PNS Tegal Gunduli Kepala

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Banjarmasin, kejadian tersebut bermula saat petugas kepolisian melihat mereka menyetrum di Danau Bangkau.

Saat hendak ditangkap, mereka melakukan perlawanan dengan senjata tajam. Petugas kepolisian pun menembak.

BACA JUGA: Kepala Sekolah Gantung Diri usai Temui Kadisdik

Danau Bangkau memang dijaga polisi karena sering menjadi penyebab masalah antara warga desa dengan para penyetrum ikan.

Bahkan, bentrokan bukan kali ini saja. Pada 2011 dan 2012 pun pernah terjadi bentrokan antara penyetrum dengan personel kepolisian.

Jenazah Arbain akhirnya dijemput Kepala Desa Kayu Rabah untuk dimakamkan di rumah duka.

Kapolsek Pandawan Ipda Agus M mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan Polres HST untuk menangani kasus tersebut.

"Saya tidak bisa berkomentar banyak. Yang pasti, aparat Satpolair memang sering melakukan razia dan operasi rutin di perairan tersebut dan sudah sesuai dengan prosedur yang ada," ungkapnya.

Terpisah, Camat Pandawan Edina Fitria Rahman mengaku tidak mengetahui detail permasalahan.

"Sementara langkah yang kami lakukan tetap berkomunikasi dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait guna menciptakan suasana yang kondusif setelah kejadian ini," ujar Edina.

Sementara itu, Kapolres HST AKBP Mugi Sekar Jaya mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus itu.

"Ada perlawanan dari kelompok yang melakukan penyetruman dengan menggunakan parang. Jadi, anggota melakukan pembelaan diri pada saat kejadian tersebut," kata Mugi. (zay/ay/ran)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Begituan, Kumbang Persilakan 4 Temannya Gilir Sang Pacar


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler