DAMASKUS - Meski tekanan masyarakat internasional terhadap Syria semakin meningkat, Presiden Bashar al-Assad dan jajaran pemerintahannya bergemingBentrokan di antara kubu massa anti-pemerintah dan aparat keamanan Syria juga belum mereda
BACA JUGA: Penanda Baru dengan Taman Tertinggi di Jagat
Kemarin (8/12) bentrok baru pecah di Kota Homs dan Kota DamaskusLaporan tentang bentrok baru di ibu kota Provinsi Homs itu disebarluaskan Lembaga Pengawas HAM Syria alias Syrian Observatory for Human Rights (SOHR)
BACA JUGA: Bongkar Kasus Trafficking, Ciduk 608 Tersangka
Sebanyak tujuh orang tewas dalam bentrok di kota berpenduduk sekitar 800.000 jiwa tersebutMereka tewas tertembus timah panas para penembak jitu yang ketika itu melepaskan tembakan secara acak dan membabi buta
BACA JUGA: Siap Mundur, Assad Bantah Bantai Warganya
Tank-tank militer Syria juga terus berdatangan menyerbu kota tersebut"Tujuh orang tewas dalam tembakan yang dilancarkan para penembak jitu pemerintah," ungkap lembaga yang bermarkas di Kota London, Inggris, itu dalam pernyataan tertulis kemarinSejak krisis politik terjadi pada Maret lalu, Assad sengaja mengerahkan tim penembak jitu (sniper) di titik-titik rawan bentrokSalah satunya di Kota Homs yang berkali-kali menjadi ajang bentrok aparat dan oposisi
Dari Damaskus, organisasi di bawah payung oposisi Komite Koordinasi Lokal (Local Coordination Committees atau LCC) melaporkan kekerasan lain yang terjadi di ibu kota kemarinBelum diketahui korban jiwa atau terluka dalam insiden itu
"Pasukan Assad melancarkan serangan di Damaskus dan wilayah barat laut Provinsi Idlib dengan menggunakan bom dan senjata otomatis," terang LCCKarena itulah, lembaga tersebut mengajak rakyat Syria kembali turun ke jalan
Bersamaan dengan itu, massa oposisi di Kota Damaskus melancarkan kampanye ketidakpatuhan sipilKampanye itu dilancarkan sebagai bentuk protes warga atas pernyataan Assad dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC News yang dilansir Rabu lalu (8/12)
Mereka menolak pernyataan penguasa 46 tahun itu yang membantah bahwa dirinya telah memerintahkan pembantaian dan pembunuhan terhadap massa pendukung oposisi"Kita harus terus melawan sampai rezim tiran benar-benar tumbang," seru LCC
Imbauan sama dilontarkan LCC Nicosia lewat pernyataan tertulisBentuk perlawanan atau ketidakpatuhan sipil yang dimaksud adalah melakukan mogok masal mulai Minggu (11/12)Di Syria, hari kerja berawal dari MingguSelain pekerja transportasi, oposisi juga mengajak sekolah dan kampus untuk terlibat
Bersamaan dengan itu, (SOHR) melaporkan bahwa pipa distribusi minyak di kawasan timur Syria meledak karena bomKantor berita pemerintah SANA menyebut militan Syria di balik serangan itu"Ini adalah aksi sabotase yang dilakukan kelompok teroris bersenjata," tutur media yang dikuasai rezim Assad tersebut.
Akibat ledakan itu, pipa distribusi minyak yang menjadi jalur utama suplai bahan bakar ke Homs terbakar selama empat jamTapi, tidak ada korban jiwa dalam insiden yang sudah kali ketiga terjadi di Syria tersebut
Dua ledakan pipa minyak sebelumnya terjadi pada Juli laluSama seperti ledakan kali ini, saat itu tak ada korban jiwa dalam insiden yang konon dilancarkan militan Syria tersebut
Meski begitu, ledakan pipa distribusi minyak tersebut menimbulkan kerugian tak sedikitApalagi, pipa di wilayah timur itu adalah bagian dari jalur distribusi utama"Setiap hari ada sekitar 140.000 barel minyak yang didistribusikan melalui pipa tersebut ke seluruh penjuru Syria," ungkap Nomair Makhlouf, dirjen Syrian Oil Company.
Terpisah, para aktivis oposisi melaporkan bahwa ledakan di Homs, provinsi yang paling gencar menuntut Assad mundur, itu sempat membuat masyarakat panikApalagi, asap hitam yang tebal mengepul dari lokasi ledakan dalam waktu yang cukup lama
"Ini adalah pipa utama yang mengalirkan bahan bakar ke HomsLedakan ini pasti akan mempengaruhi aktivitas rakyat," ujar Rami Abdulrahman dari SOHR
Selain itu, ledakan pipa kemarin akan mempengaruhi aktivitas transportasi wargaPasalnya, jalur pipa distribusi minyak yang meledak itu terletak di dekat jalur kereta apiDalam video amatir yang diunggah ke internet kemarin, terlihat sebuah tank milik militer Syria berada di dekat lokasi ledakan yang bersebelahan dengan rel kereta api.
Sayangnya, media asing tak bisa menggali lebih dalam berita ledakan minyak tersebutSejak krisis politik bergulir pada Maret lalu, rezim Syria membatasi akses media dalam meliput berbagai peristiwaPemerintahan Assad membatasi pula akses tim-tim pencari fakta independen
Baru pekan lalu Syria memberikan lampu hijau kepada Liga Arab untuk mengirim tim investigasiNamun, sejauh ini, Liga Arab belum menindaklanjuti izin yang diberikan Syria tersebut
Ancaman sanksi dari 22 negara anggota Liga Arab pun masih menggantungSemula, Liga Arab bakal menjatuhkan sanksi ekonomi dan politik pada Syria untuk memaksa Assad mundur dari jabatannyaTetapi, saat batas waktu ultimatum berakhir, Syria memberikan reaksi positif terhadap proposal Liga Arab(AFP/AP/RTR/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakistan Paksa AS Kosongkan Pangkalan Militer
Redaktur : Tim Redaksi