Bentrok Maut di Penjara Meksiko, 20 Napi Tewas

Senin, 17 Oktober 2011 – 06:46 WIB

MEXICO CITY - Perkelahian antartahanan atau nnarapidana di sebuah penjara di Meksiko berujung mautBentrok berdarah pada Sabtu malam (15/10) waktu setempat atau kemarin pagi WIB (16/10) itu pun menelan korban jiwa

BACA JUGA: Serangan Udara Tewaskan Tokoh Al Qaeda

Sedikitnya 20 napi tewas dan belasan terluka saat dua kelompok saling serang di penjara Matamoros, Negara Bagian Tamaulipas, utara Meksiko.
 
Pejabat yang berwenang di Meksiko menuturkan kemarin bahwa kekerasan secara masal itu berawal dari perkelahian yang melibatkan dua tahanan pada Sabtu malam
Lalu, bentrok berlanjut hingga dini hari kemarin dan meluas dengan melibatkan tahanan lain.

Polisi negara bagian dan pusat diturunkan untuk membantu sipir penjara mengontrol situasi di penjara yang berada di perbatasan dekat Kota Brownsville, Texas, Amerika Serikat (AS), tersebut

BACA JUGA: 28 Orang Tua Wisudawan Tewas

Penjara Matamoros berlokasi di Negara Bagian Tamaulipas
Di wilayah itu dua geng obat bius saling bersaing dan berperang untuk memperebutkan jalur penyelundupan menuju AS

BACA JUGA: Banjir Landa Negara Tetangga, RI Kirim Bantuan

Persaingan kedua geng itu sebelumnya telah memakan ratusan korban jiwa.
 
Pemerintah negara bagian tidak menginformasikan secara detail tentang senjata yang digunakan dalam bentrok maut ituMereka juga enggan menjelaskan bagaimana bisa jatuh korban tewas cukup banyak.
 
Menurut seorang pejabat setempat, 12 tahanan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat karena luka parah yang mereka deritaBentrok itu berlangsung hampir tiga jam sebelum akhirnya polisi dan marinir mengambil alih kontrol keamanan di dalam penjara.
 
Banyak penjara di Meksiko melebihi kapasitasKondisi itu diperparah dengan berbagai kekerasan terkait dengan persaingan kartel obat bius.
 
Perang antargeng dan tawuran masal menjadi hal biasa, terutama di utara MeksikoLebih dari 44 ribu orang tewas dalam kekerasan antargeng obat bius di Meksiko sejak Desember 2006Ketika itu Presiden Felipe Calderon mengerahkan lebih banyak tentara untuk memerangi kartel obat bius
 
Calderon menegaskan bahwa pihaknya tetap akan mempertahankan kebijakan pemerintah memerangi kartel obat biusHal itu disampaikannya saat bertemu seniman Javier SiciliaPenyair ternama Meksiko itu tergabung dalam aktivis perdamaian setelah putranya tewas pada Maret lalu akibat kekerasan antarkartel.
 
Menurut Calderon, tentara akan terus berada di jalan selama polisi masih terlalu lemah menjamin keamanan publik"Negeri ini bukan negara yang penuh dengan penindasan dan pembunuhan," tegas Calderon kemarin sambil mengarahkan kesalahan pada kartel narkoba
 
Sicilia bersama sejumlah aktivis lain menyerukan penghentian pengerahan kekuatan militer di Meksiko untuk memerangi geng narkobaMereka beralasan, kebijakan seperti itu hanya memperburuk situasi

Bentrok antaranggota kartel obat bius di penjara Meksiko kali ini merupakan yang terburuk sepanjang 2011Kekerasan itu juga bukan yang pertama terjadi dalam sepekan terakhirPada Kamis lalu (13/10) kekerasan antargeng juga terjadi di penjara di luar Kota MonterreyAkibatnya, tujuh tahanan tewas.

Pada Juli lalu, kekerasan di dalam penjara terjadi di Kota Juarez, perbatasan dengan ASSebanyak 17 orang tewas saat ituSeperempat di antara 44 ribu korban yang jatuh akibat perang antarkartel obat bius di Meksiko selama ini berada di kota di perbatasan dengan AS tersebut.

Geng dan kartel obat bius juga seringkali terlibat perseteruan untuk memperebutkan kekuasaan dalam penjara MeksikoSejumlah laporan media menyebut bahwa penjara di Meksiko termasuk paling banyak dikeluhkan karena tingginya tingkat korupsi di sana

Menyusul insiden bentrok antarnapi di penjara Matamoros tersebut, otoritas setempat menyatakan bahwa penyelidikan terkait kekerasan dalam penjara segera dilakukanTidak hanya kekerasan di penjara, otoritas setempat juga telah disibukkan oleh lolosnya sejumlah tahanan obat bius dalam beberapa bulan terakhir(AFP/AP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Earth-Scraper, Gedung 65 Lantai di Bawah Tanah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler