Bentrok, Satu Napi Lapas Batu 18 Ditemukan Tewas

Senin, 02 Mei 2016 – 03:45 WIB
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - BINTAN - Ratusan warga binaan yang menghuni Lapas Umum Kelas II A Tanjungpinang, Batu 18, Kecamatan Gunung Kijang, Kepri bentrok, Sabtu (30/4) pukul 23.30 WIB. Dalam bentrokan tersebut, Dipa, 26, narapidana kasus penjambretan ditemukan tewas mengenaskan dalam ruangan selnya. 

Diduga tewasnya warga asal Jalan Matador, Tanjungpinang Barat yang baru satu tahun menjalani masa tahanan itu karena dibunuh. Sebab dari hasil evakuasi yang dilakukan pegawai lapas ditemukan luka bekas jeratan tali tambang dibagian leher korban.

BACA JUGA: Asyik, Sejumlah Sarana Fasilitas Transportasi di Gorontalo Sudah Diresmikan

"Kita belum tahu pasti penyebab kematian korban. Karena saat kita di lokasi kejadian, jasad korban sudah tidak berada di tempat," ujar Kapolsek Gunung Kijang, AKP Sudirman saat dikonfirmasi, Minggu (1/5).

Berdasarkan laporan yang diterima Sudirman dari pegawai lapas, Minggu (1/5) dini hari telah ditemukan satu warga binaan yang baru satu tahun mendekam di sel tahanan tewas. 

BACA JUGA: Warga Pemilik Keramba Jaring Apung Siap Alih Profesi

Mendapati laporan tersebut beberapa anggotanya langsung ke lokasi kejadian untuk memastikannya, namun setibanya di sana jasad korban sudah divekuasi dan dilarikan oleh petugas lapas ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepri di Batu 8, Tanjungpinang. 

Sehingga untuk menindaklanjutinya ia memeriksa satu persatu rekanan sel korban dan pegawai lapas yang berjaga saat kejadian berlangsung.

BACA JUGA: Begini Mesranya Pemerintah dengan Buruh di Bandung

Dari hasil pengakuan beberapa pegawai lapas yang saat itu berjaga, lanjut Sudirman, korban tewas murni gantung diri dengan seutas tali tambang yang diikat dibagian atap sel tahanan. 

Pengakuan yang sama juga diberikan oleh enam rekan sel tahanan korban. Walaupun sudah mengantongi keterangan dari beberapa saksi, kata dia, penyelidikan kasus ini tetap akan dilanjutkannya karena luka yang didapati dibagian leher korban bisa saja disebabkan bunuh diri maupun dibunuh oleh warga binaan lainnya.

"Kita masih cari bukti lainnya. Salah satunya menunggu hasil visum dari tim medis RSUP Kepri terkait penyebab luka dibagian leher korban. Dibunuh atau bunuh diri," sebutnya.

Kepala Lapas (Kalapas) Umum Kelas II A Tanjungpinang, Djoko Pratikto mengakui jika ada warga binaannya yang tewas di dalam sel tahanan. Namun, tewasnya warga binaan yang baru menjalani satu tahun masa tahanan dari tiga tahun tuntutan Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang 2014 lalu akibat kasus penjambretan itu bukan dibunuh melainkan murni gantung diri.

"Tahanan kita yang tewas itu murni gantung diri, bukannya dibunuh. Kita sudah laporkan kejadian ini ke pihak kepolisian juga," katanya. (ary/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan Kota Cilegon Menjadi Inisiator Sail to Krakatau 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler