jpnn.com, KUPANG - Bentrok antarwarga pecah di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Kamis siang.
Akibat peristiwa itu, seorang polisi dilaporkan terluka terkena anak panah.
BACA JUGA: Polda Jatim Menunjukkan Tumpukan Uang dari Sindikat Bos Ari Cs
Wakapolres Flores Timur Komisaris Polisi Jance Seran mengatakan telah mengerahkan 30 personel untuk membantu penanganan bentrok warga.
"Kami telah menerjunkan 30 personel yang bergabung dengan personel Polsek Adonara Barat dan Adonara Timur untuk mengamankan situasi di lapangan," kata Jance Seran dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis.
BACA JUGA: Belasan Pasangan Mesum Terjaring di Penginapan
Dia mengatakan konflik terjadi antarwarga dari Desa Narasaosina dengan Wotan di Kelurahan Waiwerang, Pulau Adonara.
Jance Seran mengatakan selain puluhan personel yang diterjunkan, pihaknya juga terus memantau situasi di lapangan sehingga jika situasi belum terkendali maka akan ditambah personel bantuan kendali operasi (BKO).
"Kami lihat dulu situasinya, jika memungkinkan akan BKO pasukan Brimob dari Maumere," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan polisi belum bisa memastikan penyebab konflik antarwarga tersebut karena saat ini masih dalam proses penyelidikan.
Mengenai dampak konflik, Jance belum mengetahui warga yang menjadi korban namun terdapat satu korban dari anggota polisi yang terluka akibat terkena anak panah di bagian kaki saat melakukan pengamanan di lapangan.
"Korban adalah anggota polisi yang bertugas di Kepolisian Sektor Adonara Timur dan saat ini dalam perawawan medis di Puskesmas Waiwerang," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti