Bentrokan di Pancoran, KontraS Sindir Jokowi yang Mengaku Korban Penggusuran

Kamis, 18 Maret 2021 – 17:32 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menuding kepolisian tidak mementingkan keselamatan warga terkait bentrok di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (17/3) malam.

Adapun Kontras mengungkap bahwa bentrokan tersebut terjadi karena permasalahan lahan antara PT Pertamina dan warga Pancoran Buntu II.

BACA JUGA: Kombes Azis Sebut Bentrokan Antarwarga di Pancoran Dipicu Sengketa Tanah

PT Pertamina merasa memiliki lahan yang telah ditempati warga Pancoran Buntu II.

"Salah satu momen puncak eskalasi kekerasan terjadi semalam. Warga Pancoran yang masih bertahan di tanah yang telah mereka tempati sejak lama mendapatkan serangan lemparan batu, bom molotov hingga gas air mata," tulis Kontras di Twitter, Kamis (18/3).

BACA JUGA: Pancoran Buntu II Mencekam, Korban Luka Berjatuhan saat Bentrokan Antarwarga Rabu Malam

"Kepolisian hanya melindungi aset Pertamina, bukan keselamatan warga," tulis Kontras.

Kontras pun meminta Komnas HAM segera menangani kasus tersebut. Kontras juga meminta Polri untuk profesional dalam menyelesaikan permasalahan itu.

BACA JUGA: Mencekam, Ini Penyebab Bentrokan Warga di Pancoran Buntu II Rabu Malam

"Tolong @KomnasHAM untuk segera memantau serta @DivHumas_Polri untuk bersikap profesional yakni melindungi-mengayomi-melayani warganya!," tulis Kontras.

"Di 2021, di pemerintahan yang dipimpin Presiden @jokowi yg mengklaim bahwa dirinya adalah korban penggusuran, terjadi kekerasan dengan pengerahan aparat bersenjata & ormas. Konflik antara Warga Pancoran (Jaksel) & @pertamina berhiaskan kekerasan di dalamnya," tulis Kontras.

Diketahui, bentrokan tersebut disebabkan permasalahan sengketa tanah yang melibatkan PT Pertamina.

"Perampasan ruang hidup yang dilakukan oleh PT Pertamina telah merusak mental dan fisik warga serta kawan solidaritas selama beberapa bulan ini," ujar salah seorang perwakilan Forum Pancoran Bersatu berinisial LA saat dikonfirmasi, Kamis.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah mengatakan, upaya mediasi antarkedua belah pihak sebetulnya sudah dilakukan.

Namun, dia mengklaim ada pihak-pihak yang menunggangi kedua kelompok massa. Hal itulah yang memicu terjadinya bentrokan.

"Sebenarnya telah dilakukan upaya-upaya mediasi kedua belah pihak sama-sama menjaga situasi kamtibmas. Namun pada malam hari ini (kemarin), bukan pihak-pihak yang bersengketa namun ada pihak-pihak luar yang menunggangi masing-masing kelompok," ujar Azis. (cr1/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler