jpnn.com, KARAWANG - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengatakan, pihaknya akan berjuang untuk menyejahterakan petani agar punya sawah, modal, dan diproteksi dari gempuran impor.
"Pertama, bagaimana buruh tani ini bisa memiliki sawah sendiri. Bisa dibentuk koperasi, dialokasikan tanah," kata Hary saat panen raya bersama para petani di Karawang, Senin (7/4).
BACA JUGA: Bergandengan Tangan Berjuang untuk Kesejahteraan Masyarakat
Koperasi tersebut nantinya akan beranggotakan para buruh tani. Mereka bisa mengusahakan sawah tersebut jadi kegiatan produktif.
Hary mengatakan, saat ini para petani kebanyakan adalah buruh tani atau penggarap lahan sawah milik orang lain.
BACA JUGA: Butuh Kebijakan Tepat Sasaran agar Masyarakat Kian Mapan
Untuk menjadi penggarap, seringkali mereka tidak punya kepastian bila lahan tersebut dijual oleh pemiliknya. Mereka harus mencari pekerjaan lain. Lahan pertanian pun kian menyusut.
Konversi lahan sawah kerap terjadi karena perkembangan industri maupun pertumbuhan populasi manusia yang membutuhkan tempat tinggal.
BACA JUGA: Jangan Sampai Industri Padat Karya Diganti dengan Teknologi
Luas lahan baku sawah tercatat menyusut seluas 120 ribu hektare per tahun meskipun telah diupayakan cetak sawah di lahan baru.
Hal kedua yang tidak kalah pentingnya adalah petani yang marginal bisa dibantu untuk memperoleh akses dana murah.
“Bisa dapat akses dana murah, sehingga mereka bisa beli bibit, beli pupuk atau bahkan supaya mereka bisa modern, beli traktor, kemudian dilatih juga," kata Hary.
Petani modern, lanjut Hary, bukan hanya soal peralatan modern, melainkan juga kemampuan petani tersebut untuk bertani dengan cara modern.
"Ketiga, bagaimana para petani kita diproteksi dari impor," ungkap Hary. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fogging Serentak Nasional Perindo, Hary Tanoe Garap Sibolga
Redaktur : Tim Redaksi