BACA JUGA: Saat Wade Urus Perceraian, Ikut Tinggal di Chicago
Selain Komisi A, pertemuan tersebut juga dihadiri Cholid Ghoromah, wakil ketua Pengcab PSSI Surabaya, Ketua KONI Surabaya Heroe Poernomohadi, serta sebagian suporter"Dalam waktu dekat, kami mengupayakan pembentukan tim penyelamat Persebaya
BACA JUGA: Persebaya Daftar, Tak Langsung Diterima
Ini penting untuk memberikan solusi bagi kepentingan masa depan Persebaya," kata Ketua Komisi A Armudji usai hearing tersebut. Sementara, MBACA JUGA: Cetak Gol setelah 13 Bulan Mandul
Dia menyebut pembentukan tim penyelamat itu menimbulkan kesan bahwa Persebaya sudah benar-benar hancurSehingga bisa dicampuri oleh pihak lain seperti DPRD atau suporter"Padahal, yang paling berkompeten itu 30 klub internal," ujarnya
Sholeh juga mengingatkan Armudji untuk tidak terlalu jauh mencampuri urusan PersebayaSebab, dia tak segan mengganjal Armudji dengan UU no 27 tahun 2009, tentang susunan dan kedudukan DPR, DPD dan DPRD
"Anggota DPRD tidak boleh duduk di lembaga yang dibiayai APBN maupun APBDApabila ada anggota dewan yang merangkap jabatan, maka dia wajib dicopot keanggotaannya sebagai anggota dewan," terang dia. Selama ini, Armudji juga menjadi salah satu pengurus Pengcab PSSI pimpinan WishnuTapi bukan hanya Armudji yang bisa terganjalSaleh Ismail Mukadar juga bisa terkena imbasnya atas posisinya di Pengcab PSSI Surabaya
Sebelumnya, Armudji memang lantang menentang rencana mengikuti LPI (Liga Primer Indonesia) selain prihatin dengan nasib Persebaya"PSSI-nya brengsek, pengurus Persebaya juga brengsek," ucap Armudji dengan nada kesal. Dewan, kata dia, tetap berharap Persebaya mengindahkan aturan PSSI sekalipun tidak menguntungkanOleh sebab itu, dia meninginkan agar Persebaya tetap harus di bawah naungan PSSI
Menurutnya, Green Force, julukan Persebaya, tetap milik pemkot dan warga Surabaya"Karena sampai sekarang masih mendapat bantuan dana APBD," ujarnya
Untuk itu, dirinya tidak ingin akibat kesalahan dari perorangan di kepengurusan, warga Surabaya yang nantinya dirugikan. Bukan hanya Armudji, sejumlah suporter juga menyatakan kekecewaannya dengan inisiatif pengurus mengikuti LPI
"Kalau tidak suka kepala negara, apa harus membentuk negara baru?" tanya seorang suporterSementara, Cholid menjelaskan bahwa keikutsertaan Persebaya di LPI adalah bentuk keinginan tim asal Surabaya itu untuk survive sebagai tim mandiriYakni dengan berlaga di kompetisi yang sehat"LPI merupakan ide luar biasa untuk persepak bolaan Indonesia," terang Cholid(mus/uan/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jari Tengah bikin Marah
Redaktur : Tim Redaksi