Berakhir tanpa Bayaran

Rabu, 27 April 2011 – 07:21 WIB

SURABAYA - Kesabaran para pemain Persebaya Surabaya benar-benar diujiKetika kompetisi Divisi Utama tinggal menyisakan satu laga, mereka masih saja belum mendapatkan kepastian menerima gaji

BACA JUGA: Teror Bom Ancam Laga Arema

Padahal, Persebaya segera merampungkan kompetisi dengan menjalani laga pemungkas di kandang Persigo Gorontalo pada Sabtu (30/4) nanti


Kondisi itu membuat atmosfer tim tidak kondusif

BACA JUGA: Wim Marahi Marwan di Lapangan

Para pemain Persebaya tidak bersemangat melakoni latihan
Mereka terus menanyakan kapan gaji yang belum terbayar selama delapan bulan terakhir akan cair.

Asisten Pelatih Persebaya Bambang Sumantri mengatakan, meski gaji tersendat, pihaknya tetap mempersiapkan tim

BACA JUGA: Klarifikasi Intimidasi Wasit Malaysia

Mereka tidak bisa berbuat banyak karena para pemain sudah capek dengan janji-janji manajemen

"Mau alasan apa lagiPemain terus bertanya-tanya kapan gaji akan cairItu sajaKami sudah tidak peduli apakah akan berangkat ke Gorontalo atau tidak," kata Bambang kemarin (26/4).       

Akibat tidak menerima gaji, kondisi para pemain Persebaya sangat menyedihkanBeberapa pemain terpaksa menjual dan menggadaikan barang-barang berharganyaBek kanan Miftakhul Huda, misalnya, menjual mobil Toyota Avanza untuk menyambung hidup

Bonus kemenangan yang selama ini diharapkan para pemain ternyata tidak cukup untuk menutupi biaya hidupBambang mengatakan, bonus terakhir yang didapat adalah saat melawan Persidafon pada 12 April laluJumlahnya Rp 30 jutaItu berarti tiap pemain hanya mendapatkan sekitar Rp 1,5 juta

Sebelumnya, manajemen tidak memberikan bonus kemenangan di kandang PSIR Rembang (29/3)Saat itu manajemen berjanji akan mengucurkan dana Rp 40 juta"Namun sampai sekarang juga tidak jelasHidup kami ini kan dari bolaKeluarga kami bergantung di siniKami jatuh bangun," kata pria yang juga pelatih klub anggota kompetisi Persebaya, Sasana Bhakti, itu.

Di sisi lain, Sektretaris Persebaya Wastomi Suheri menjamin timnya akan berangkat ke GorontaloDia mengakui bahwa utang timnya menumpukSelain gaji, manajemen juga belum membayar upah panitia pelaksana pertandingan hingga sewa stadionJumlahnya mencapai Rp 200 juta

"Untuk pemain saya tidak tahuKasihan merekaHampir tiap hari pemain datang bersama debt collector untuk menagih utangSaya kewalahanSaya berharap manajemen membuka mata," katanya(nur/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Zidane Bergerak di Balik Layar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler