SURABAYA – Musiya, kepala SDN Putat Jaya IV, mengembuskan napas terakhir di atas aspal. Motor Honda Vario miliknya ditabrak Kawasaki Ninja hijau yang melaju kencang dari arah Jalan Adityawarman sekitar pukul 06.00, kemarin.
Ketika itu Musiyam hendak keluar dari Gang Wonokitri VII menuju ke jalan raya. Sebenarnya, Jalan Mayjen Sungkono masih agak lengang pagi itu. Sehingga memungkinkan motornya melaju kencang.
Nah, di pinggir jalan tersebut terdapat perbaikan gorong-gorong. Jadi, motor yang mau keluar dari gang otomatis mengambil haluan agak ke tengah. Saat itulah Musiyam tidak menyadari bahwa di belakangnya ada sepeda motor lain.
BACA JUGA: Tiba di Tanah Air, Ratusan Personel TNI Langsung Sujud Syukur
Dalam posisi searah, motor Vario milik korban diseruduk dari belakang. Tubuh Musiyam terpelanting, lalu terjatuh dengan posisi kepala menyentuh aspal lebih dulu. Helmnya juga terlepas. Dia tewas seketika.
''Tadi (kemarin) pagi pamitnya mau ambil soal calistung dulu. Baru ke sekolah,'' cerita suami korban, Suwasid.
Selama ini Musiyam memang dikenal berdedikasi tinggi terhadap profesinya. Dia selalu berusaha berangkat lebih awal. Sehari-hari dia mengendarai motor. Tidak pernah diantar suami maupun kedua putranya. Dia tinggal di Wonokitri VII/32 bersama keluarga besarnya. Sementara itu, putra sulungnya Rahmat Santoso menempati rumah di Gunung Sari.
Kabar yang diterima keluarga di Wonokitri, motor Kawasaki Ninja yang menabrak Musiyam memang ngebut sejak dari traffic light dekat kantor KPU Surabaya. Motor bernopol W 2984 QT itu ditengarai kebut-kebutan dengan motor lainnya.
BACA JUGA: Hancur, Karyawan di Areal Freeport Terlindas dan Tergulung Alat Berat
''Ada yang bilang balapan, tapi masih belum pasti. Kami masih belum tanya ke polisi,'' tutur Rahmat.
Jenazah Musiyam langsung dimakamkan di TPU Wonokitri kemarin siang. Sejumlah pelayat masih terlihat silih berganti berdatangan ke rumah duka hingga kemarin petang.
BACA JUGA: Usai Membunuh Sang Kakak, Adik Langsung Pingsan
Rahmat sendiri masih belum tahu akan menuntut pengendara yang menabrak ibunya atau tidak. Dia menyatakan masih belum bermusyawarah dengan keluarga besarnya.
Pengendara sepeda motor Ninja itu sendiri bernama Ariyanto. Pria asal Sidoarjo tersebut juga dibawa ke RSUD dr Soetomo karena mengalami luka memar di beberapa bagian lengan dan bahu.
Polisi sudah melakukan olah TKP serta mengamankan kedua motor yang terlibat kecelakaan. Kanitlaka Lantas Polrestabes Surabaya AKP Eny Rustam mengatakan bahwa Ariyanto memang ngebut.
''Dia terburu-buru karena telat ke kantor,'' jelas Eny. (did/c15/git/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Rela Basah Kuyup Demi Bantu Warga yang Tergelincir
Redaktur : Tim Redaksi