Berangkat Mengaji ke Masjid, Tiba-tiba Ditarik ke Kebun, Sungguh Miris

Jumat, 06 September 2019 – 07:22 WIB
Sedih. Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, SAMARINDA - Remaja inisial MD, 23, yang masih berstatus pelajar SMP, melakukan pencabulan setelah menonton film adegan orang dewasa.

Korban bocah perempuan usia 5 tahun, sebut saja Bulan, dicabuli di kebun di kawasan Loa Bakung, Sungai Kunjang, Samarinda.

BACA JUGA: Pegang Kemaluan Bocah, AS Ditangkap di Warteg

“Lokasinya enggak jauh dari permukiman, tapi memang agak sepi,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Iptu Rihard Nixon saat ditemui di ruangan kerjanya.

Ancaman keluar dari mulut MD. “Jangan ngomong ke siapa-siapa, termasuk polisi,” sambung perwira balok dua itu menirukan perkataan pelaku.

BACA JUGA: Usai Dicekoki Sabu-sabu, Putri Digarap Ayah Tiri Berulang Kali

Dia mengungkapkan, kejadian tersebut Jumat (9/8) lalu. Saat korban berangkat mengaji menuju masjid yang tidak jauh dari rumahnya, langkahnya terhenti karena keberadaan MD. Pelaku pun menarik korban ke kebun.

BACA JUGA: Kaki Diikat Pembunuh Bayaran, Edi Sempat Menyakar Lengan Aulia

BACA JUGA: Pria Ganteng Ini Juga Layak Dikebiri

Bulan sejatinya sudah menolak. Namun, dia tidak kuasa melawan laki-laki yang jauh lebih besar darinya. “Awalnya tak sampai berbuat intim, tapi lama-kelamaan korban terus-menerus dipaksa,” terangnya. Walhasil, perbuatan keji sang remaja ke Bulan berlanjut.

“Ada saksi yang melihat di tempat duduk itu ada darah,” terangnya. Diungkapkan Nixon, ancaman yang disebutkan pelaku ke korban diutarakan setelah selesai berbuat.

Orang tua Bulan pun melihat kejanggalan pada anaknya. Rasa takut diintimidasi pelaku, ketakutan korban terlihat dari raut wajahnya. Namun setelah diperiksa dokter di salah satu rumah sakit Kota Tepian, saran dari dokter untuk berkoordinasi ke kepolisian. “Saat itu ibu korban baru tahu jika anaknya digagahi,” sambungnya.

Setelahnya Bulan bercerita atau sekitar 10 hari setelah kejadian, pelaku yang sedang sekolah dijemput paksa polisi. “Dia (MD) langsung mengaku,” ungkapnya.

Berdasarkan pemeriksaan, pelaku berani berbuat itu karena terpengaruh adegan orang dewasa yang dilihat dari gawai rekannya. “Nonton bareng, Mas,” ungkapnya.

Dalam perkara itu, pelaku mendapat pendampingan hukum. “Memang ada perlakuan khusus ketika kasus baik pelaku dan korbannya anak-anak. Mari orang tua berkaca dari yang sudah ada,” tutupnya. (*/dra/*/dad/dns/k8/prokal/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Versi si Pria, Pencabulan Itu Berawal dari Pelukan Manja


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler