jpnn.com - JPNN.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sepanjang 2016 terjadi 5.578 gempa bumi di seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, di Indonesia, kata Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho, rata-rata setiap bulan terjadi 460 gempa. Dengan rincian 12 gempa memiliki dampak yang sangat merusak.
BACA JUGA: Bencana Jenis Ini Terbanyak Renggut Korban Jiwa
"Berdasarkan kekuatannya, terdapat 181 kali gempa di atas M (magnitudo) 5, sepuluh kali gempa dengan kekuatan M 6-6,9 dan satu kali gempa berkekuatan M 7,8," ujar Sutopo di Jakarta, Kamis (29/12).
Menurut Sutopo, gempa paling merusak yang terjadi di 2016 adalah gempa di Pidie Jaya dengan kekuatan M 6,5 pada 7 Desember lalu.
BACA JUGA: Sepanjang 2016 Indonesia Dilanda 2.342 Bencana
Gempa itu menyebabkan 103 jiwa meninggal dunia, 267 jiwa luka berat, 127 jiwa luka berat, 91.267 jiwa mengungsi, 2.357 rumah rusak berat, 5.291 rumah rusak sedang, 4.184 rumah rusak ringan dan kerusakan lainnya.
"Kejadian gempa M 7,8 dan tsunami kecil di Sumatera Barat pada 2 Maret lalu juga memberi pelajaran, bahwa peringatan dini sudah berjalan dengan baik. Namun masih ada masalah di hilirnya, yaitu respons Pemda dan masyarakat saat terjadi peringatan dini tsunami," ucap Sutopo.
BACA JUGA: Gempa 8,9 SR, Tsunami Guncang Jepang
Sementara itu terkait bencana letusan gunung api. BNPB mencatat hingga saat ini terdapat 16 gunung api aktif dari 127 gunung api yang statusnya di atas normal.
Rinciannya, satu gunung api berada dalam status awas (level 4) dan 15 status waspada (level 2).
"Sistem peringatan dini gunung api berjalan dengan baik. Selama 2016, Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara terus meletus. Sejak 2 Juni 2015 hingga sekarang status awas (level 4) Gunung Sinabung. Aktivitas masih tinggi, hampir setiap hari meletus dan diikuti luncuran awan panas," kata Sutopo.
Kawasan rawan bencana menurut Sutopo, juga terus bertambah luas. Sehingga jumlah warga yang harus direlokasi juga bertambah.
Saat ini masih ada 9.319 jiwa dari sembilan desa di sekitar Gunung Sinabung yang mengungsi. Selain itu juga ada 4.967 jiwa warga dari empat desa yang dalam persiapan relokasi mandiri.
"Meningkatnya bencana tersebut tentu menuntut upaya pengurangan risiko bencana perlu ditingkatkan. Budaya sadar bencana masih cukup rendah. Jutaan masyarakat Indonesia masih tinggal di daerah rawan bencana dengan tingkat mitigasi bencana yang rendah," pungkas Sutopo.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang